Tentukan bahan alat produk dan teknik dari pembuatan limbah lunak

Berikut ini adalah pertanyaan dari methabudiman06 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Tentukan bahan alat produk dan teknik dari pembuatan limbah lunak anorganik kotak kardus​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

organik meliputI:

sandal dari pelepah pisang,

sapu dari jerami,

gantungan kunci dari kulit jagung,

miniatur dari koran bekas,

keranjang dari pelepah pisang.

Limbah Lunak Anorganik

Limbah lunak anorganik adalah limbah yang berasal dari bahan olahan (buatan) dengan campuran zat kimiawi dan menghasilkan bahan yang lembut, empuk, lentur dan mudah dibentuk serta diolah dengan bahan yang sederhana.

Sifat dari limbah lunak anorganik ini relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama.

Limbah lunak anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domestik dari sampah rumah tangga. Hampir semua limbah lunak anorganik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan dengan menggunakan alat yang sederhana.

Contoh Limbah Lunak Anorganik

Contoh limbah lunak anorganik yang dapat didaur ulang yaitu:

plastik kemasan,

kotak kemasan,

kain perca,

karet sintetis, dan

styrofoam.



Hasil Kerajinan dari Bahan Limbah Lunak Anorganik

5 hasil kerajinan dari bahan limbah lunak anorganik meliputi:

pakaian dari kain perca,

miniatur kendaraan dari kotak kemasan,

aneka anyaman dari plastik minuman serbuk,

jas hujan dari plastik bekas,

tas dari kain peca.

Pengolahan Bahan Limbah Lunak

Pengolahan bahan limbah lunak pada dasarnya sangat tergantung dari jenis limbah yang digunakan. Kebanyakan tentunya semua limbah harus dibersihkan dan dikeringkan. Selain itu, berikut adalah prinsip-prinsip daur ulang yang dikenal dengan 3R sebagai acuan dasar dalam mengolah limbah lunak.

Mengurangi (Reduce)

Mengurangi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Menggunakan kembali (Reuse)

Memilih barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.

Mendaur ulang (Recycle)

Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain, Contohnya untuk bahan kerajinan.

Dengan mendaur ulang limbah (recycle) menjadi karya kerajinan tangan, dapat dikatakan telah turut serta dalam mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Selain itu, dapat kegiatan ini pula dimanfaatkan sebagai wadah penyaluran hobi keterampilan, kreativitas, dan menumbuhkan jiwa wirausaha.

Proses Produksi Kerajinan Bahan Limbah Lunak

Secara umum, proses produksi kerajinan bahan limbah lunak meliputi beberapa tahap di bawah ini.

Pemilahan bahan limbah lunak

Sebelum didaur ulang, bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan yang masih dapat dipergunakan dan yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.

Pembersihan limbah lunak

Limbah lunak yang sudah terseleksi harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Selanjutnya apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak sangat tergantung dari keputusan rancangan pengrajin.

Pengeringan Bahan

Limbah lunak yang sifatnya basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Tujuannya agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah tidak membusuk serta dapat diolah dengan sempurna.

Pewarnaan bahan limbah lunak

Pewarnaan pada bahan limbah lunak yang sudah kering merupakan selera dan sangat bergantung pada rancangan kerajinan. Jika dibutuhkan, proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Ada pula yang diwarnai dengan cara divarnish/diplitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah lunak harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur.

Penghalusan bahan agar siap dipakai

Bahan limbah lunak yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh adindanyimas2011 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 03 May 23