teknik atau proses sepatu karet​

Berikut ini adalah pertanyaan dari husnulhotimah1617 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Teknik atau proses sepatu karet​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Proses Pengolahan Karet Mentah

Proses pengolahan karet mentah atau karet alam telah mengalami berbagai pengembangan teknis.

Getah pohon karet atau biasa disebut dengan lateks merupakan bahan baku karet yang dipergunakan untuk pembuatan berbagai macam alat untuk keperluan dalam rumah ataupun pemakaian di luar rumah seperti sol sepatu, ban mobil dan berbagai produk lainnya yang semuanya terbuat dari bahan karet.

Berikut beberapa tahapan dari proses pengolahan karet mentah tersebut:

Getah pohon karet atau lateks biasanya dipisahkan dengan kandungan karet di dalamnya dengan cara tertentu yang menghasilkan suatu produk yang biasa disebut dengan koagulan. Koagulan tersebut selanjutnya diproses menjadi karet alam setengah jadi dengan melakukan beberapa cara atau tehnik tertentu. Secara tradisional karet alam telah dibuat menjadi lembaran yang kualitasnya bisa dikategorikan secara visual atau mudah untuk dibedakan. Selain dalam bentuk lembaran karet alam juga diperdagangkan dalam bentuk crepes, yang mana dalam bentuk crepes ini juga mudah untuk dibedakan dalam mutunya hanya dilihat dari penampilannya. Metode pengolahan menjadi lembaran dan bentuk crepes ini masih banyak dipergunakan oleh para petani pada saat ini. Dan sejak pertengahan tahun 1960-an Negara Malaysia telah mengembangkan proses pengolahan menjadi bentuk karet blok, dan metode untuk penilaian mutu atau kualitas karet alam ini lebih detail dan lebih bersifat teknis sehingga memerlukan alat atau mesin laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih detail.

Hingga saat ini pengembangan teknis terus dilanjutkan dan termasuk tehnik pengolahan baru untuk lateks terus dikembangkan.

Penjelasan singkat dari proses tersebut adalah sebagai berikut:

Karet Lembaran

Lateks dari berbagai sumber awalnya dikumpulkan dan dicampur dalam suatu tangki besar yang disebut dengan tempat pencampuran. Proses pencampuran ini penting untuk memastikan keseragaman dan konsistensi dari karet alam itu nantinya. Setelah itu dilakukan proses penggumpalan atau biasa disebut dengan prose dan kemudian dijual ke pengepul dengan harga yang disepakati oleh para pengepul tersebut. Proses pembuatan sederhana dan masih umum digunakan pada perkebunan rakyat dan perkebunan kecil.

Crepes

Karet dalam bentuk crepe diproses baik dari lateks maupun dari hasil mangkuk karet. Metode tradisional pengolahan karet untuk menghasilkan karet crepe mirip dengan karet lembaran. Langkah tambahan penting dalam membuat karet crepe adalah penghapusan pigmen karotenoid kuning dalam lateks. Selain itu, lateks digumpalkan dengan proses koagulasi yang bertahap yaitu:

Tahap pertama adalah menghasilkan produk yang stabil

Tahap kedua biasa disebut dengan fraksi, di proses ini bahan baku kuning diolah menjadi crepe warna pucat di mana crepe memiliki kelas yang relatif rendah

Gumpalan karet alam yang terbentuk kemudian dicuci dan dimasukkan ke mesin rol berputar dengan kecepatan yang berbeda dan menghasilkan atau memproduksi karet alam menjadi crepes tipis. Crepes yang dihasilkan kemudian dikeringkan baik dalam ruang pengeringan panas atau dikeringkan pada area terbuka.

Blok Karet

Sejak pertengahan tahun 1960-an, proses baru telah dikembangkan untuk memproduksi karet alam yang memiliki tingkatan teknis yang bervariasi dari bahan baku lateks yang direaksikan dengan koagulan atau penggumpal. Produksi blok karet ini melibatkan mesin yang relatif lebih canggih dan membutuhkan daya atau tenaga yang lebih besar. Proses produksi blok karet atau flow chart dari lateks dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Urutan proses produksi karet blok adalah sebagai berikut:

Lateks yang dikumpulkan dari beberapa sumber atau lokasi yang berbeda pertama-tama dicampur dalam suatu tangki besar. Bahan kimia ditambahkan untuk mengatur keseragaman kekentalan / viskositas dan warna. Lateks kemudian digumpalkan dengan menambahkan koagulan (asam format). Gumpalan lateks yang terbentuk kemudian diolah menjadi potongan-potongan kecil yang teratur dan memiliki kondisi fisik yang sudah diatur atau diharapkan. Proses pengolahan ini melewati beberapa tahapan dan kondisi tertentu, seperti proses penghancuran atau penggilingan hingga menjadi remah-remah melewati mesin hammermill yang kemudian masuk ke proses penggilingan melalui mesin ekstruder. Dalam beberapa kasus karet remah-remah tersebut mendapat tambahan minyak yang bersifat tidak menyatu atau tidak kompatibel di mana hanya berfungsi sebagai pembasah atau wetting saja. Pada kondisi tersebut akan dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan udara panas. Karet kering yang dihasilkan akhirnya dicampurkan, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses tekanan hidrolik dan kemudian dilakukan pembungkusan dengan menggunakan plastik untuk mencegah terjadinya adhesi atau lengketnya antara karet blok di peti.

Penjelasan:

Maaf kalau salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh r2jrevanjuan dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 15 Apr 23