Angklung

A. Fungsinya: Digunakan untuk memainkan melodi atau irama pada pertunjukan musik tradisional, serta sebagai alat pengiring tari.

B. Sumber bunyi: Terbuat dari bambu, sehingga bunyi dihasilkan dengan cara dipukul atau digoyang-goyangkan.

C. Cara memainkannya: Pemain angklung menggoyangkan atau memukul angklung sesuai dengan not atau irama yang diperlukan.

Rebana

A. Fungsinya: Sebagai alat musik pengiring dalam acara-acara keagamaan, seperti sholawatan, serta sebagai alat musik pengiring tari.

B. Sumber bunyi: Terbuat dari kulit kambing yang ditarik pada rangka kayu atau logam.

C. Cara memainkannya: Pemain rebana memainkan alat ini dengan cara dipukul atau dipetik, dengan menggunakan telapak tangan atau stik.

Suling

A. Fungsinya: Sebagai alat musik soliter, serta sebagai alat musik pengiring tari.

B. Sumber bunyi: Terbuat dari bambu atau kayu, sehingga bunyi dihasilkan dengan cara ditiup.

C. Cara memainkannya: Pemain suling meniup suling dengan posisi bibir yang tepat dan mengatur irama melalui jari-jari tangan.

Gamelan

A. Fungsinya: Sebagai alat musik pengiring dalam acara-acara adat atau upacara adat, seperti perkawinan atau upacara keagamaan, serta sebagai alat musik pengiring tari.

B. Sumber bunyi: Terdiri dari berbagai macam alat musik yang terbuat dari logam, seperti gong, kenong, dan bonang.

C. Cara memainkannya: Pemain gamelan memainkan alat musik ini dengan cara dipukul, dengan menggunakan stik atau tangan.

Kendang

A. Fungsinya: Sebagai alat musik pengiring dalam pertunjukan musik tradisional, serta sebagai alat musik pengiring tari.

B. Sumber bunyi: Terbuat dari kayu atau logam yang dilapisi dengan kulit binatang, seperti sapi atau kerbau.

C. Cara memainkannya: Pemain kendang memainkan alat ini dengan cara dipukul, dengan menggunakan telapak tangan. Ia juga dapat mengatur irama dan tempo dengan memainkan kendang dengan pola tertentu.