Untuk menentukan jarak bayangan, perbesaran bayangan, proses terbentuknya bayangan, dan sifat-sifat bayangan pada kasus ini, kita dapat menggunakan rumus-rumus yang berkaitan dengan lensa cembung.

1. Jarak bayangan (s'):

Rumus yang digunakan adalah:

1/f = 1/s + 1/s'

Di mana f adalah fokus lensa.

Dalam kasus ini, fokus lensa (f) = 15 cm.

Kita ingin mencari jarak bayangan (s').

Jarak objek (s) = 8 cm.

1/15 = 1/8 + 1/s'

1/s' = 1/15 - 1/8

1/s' = (8 - 15)/(8 * 15)

1/s' = -7/120

s' = -120/7 cm

Jarak bayangan (s') adalah sekitar -17.14 cm. Dalam konteks ini, tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan terbentuk di sisi yang berlawanan dengan objek.

2. Perbesaran bayangan (M):

Rumus yang digunakan adalah:

M = -s'/s

Di mana s' adalah jarak bayangan dan s adalah jarak objek.

M = (-17.14 cm) / (8 cm)

M ≈ -2.14

Perbesaran bayangan (M) adalah sekitar -2.14. Dalam konteks ini, tanda negatif menunjukkan bahwa bayangan terbentuk terbalik (terbalik dan diperkecil).

3. Proses terbentuknya bayangan:

Dalam kasus ini, bayangan terbentuk di sisi yang berlawanan dengan objek, yaitu di belakang lensa cembung. Bayangan terbentuk karena sinar-sinar yang berasal dari objek dibiaskan oleh lensa cembung.

4. Sifat-sifat bayangan:

- Bayangan terbentuk di sisi yang berlawanan dengan objek.

- Bayangan terbalik (terbalik dan diperkecil) karena perbesaran negatif.

- Bayangan nyata karena jarak bayangan (s') bernilai negatif (hasil perhitungan).

- Bayangan berada di belakang lensa cembung.

Harap dicatat bahwa dalam kasus ini, perhitungan menggunakan lensa cembung sebagai asumsi.