Membuat larutan pewarna dalam pembuatan batik jumputan sederhana, cara membuat

Berikut ini adalah pertanyaan dari Maulida4967 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Membuat larutan pewarna dalam pembuatan batik jumputan sederhana, cara membuat pewarnanya adalah

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Larutan pewarna untuk batik jumputan dapat berupa pewarna alami ataupun sintetis. Pewarna sintetis berisi bahan kimia yang dapat didapatkan di toko-toko dan memiliki banyak pilihan warna. Pewarna alami didapatkan dari hasil alam seperti kunyit ataupun daun suji. Pada langkah berikut, ialah contoh membuat larutan dengan bahan alami. Untuk membuat larutan pewarna batik jumputan, perlu dipersiapkan alat dan bahannya.

Alat dan bahan

   Kompor

   Panci

   Air

   Pengaduk

   Saringan

   Kunyit untuk warna kuning

   Daun suji untuk warna hijau

   Ulekan

Cara membuatnya ialah

   Tumbuk bahan utama yaitu kunyit dan daun suji

   Panaskan air sampai mendidih

   Masukkan kunyit lalu aduk sampai warna kekuningan

   Rebus daun suji di panci lainnya

   Setelah warna dirasa pekat, matikan kompor, lalu saring rebusan air

   Pewarna batik jumputan siap dipakai

   Tidak jarang dalam mewarnai batik jumputan, beberapa pengrajin menambahkan garam dalam pewarnanya.

Pembahasan

Jumputan ialah salah satu jenis kerajinan tekstil berupa batik yang dihasilkan dari cara membuatnya yang disebut dengan teknik jumputan. Teknik ini dilakukan dengan cara mengikat kencang beberapa bagian kain untuk kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Nama lain batik jumputan ialah batik ikat celup.

Cara membuatnya berbeda dengan batik tulis yang menggunakan malam dan canting. Kain sebelumnya digambar pola untuk kemudian dijahit menurut pola agar kain dapat mengikuti motif tertentu. Kemudian, kain dicelupkan ke larutan pewarna. Hasilnya, jalur jahit tidak akan terkena warna dan akan membentuk pola tertentu. Pembuatan pola juga dapat menggunakan media lain yaitu, kelereng, batu, uang koin, atau biji-bijian.

Teknik ini berasal dari Tiongkok untuk kemudian berkembang sampai ke Nusantara. Kelompok yang membawa teknik ini ialah para penyintas dari India yang datang untuk berdagang. Batik ini biasanya ditandai dengan warna-warna yang cerah, berbeda dengan batik pada umumnya. Komoditas ini cukup menjanjikan dengan harga per helainya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh O57Councill dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 12 Jun 23