NOMER 1

Timing diagrams adalah salah satu jenis diagram yang digunakan untuk memodelkan karakteristik sistem perangkat lunak. Berikut adalah beberapa karakteristik sistem perangkat lunak yang sering dimodelkan menggunakan timing diagrams:

1. Sinkronisasi: Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan interaksi antara bagian dari sistem yang saling bergantung dan memerlukan sinkronisasi waktu.

2. Kecepatan eksekusi: Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi bagian-bagian dari sistem dan menganalisis kinerja sistem.

3. Kondisi luar: Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem dan lingkungan eksternal seperti input/output perangkat, jaringan, atau perangkat lain.

4. Keamanan: Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan interaksi antara bagian dari sistem yang memerlukan keamanan khusus atau mekanisme autentikasi

5. Deadlines : Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan batas waktu tertentu yang harus diterima oleh sistem, seperti kontrak SLA atau ketergantungan terhadap perangkat keras.

6. Event-driven : Timing diagrams digunakan untuk menggambarkan interaksi antara komponen sistem yang berdasarkan pada event yang terjadi, seperti pemrosesan transaksi atau pemrosesan data dalam sistem.

Menggambarkan karakteristik-karakteristik sistem ini menggunakan timing diagrams akan membuat sistem lebih mudah dipahami dan diuji, sehingga membuat proses pengembangan sistem lebih efisien.

NOMER 2

Deployment diagram adalah jenis diagram yang digunakan untuk menggambarkan arsitektur fisik sistem dan bagaimana komponen yang terlibat dalam sistem tersebut berinteraksi satu sama lain. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat dibaca dari sebuah deployment diagram:

1. Topologi arsitektur fisik: Deployment diagrams menggambarkan topologi fisik sistem, termasuk jumlah dan jenis perangkat keras yang digunakan, lokasi fisik perangkat, dan koneksi jaringan antar perangkat.

2. Komponen sistem: Deployment diagrams menunjukkan komponen-komponen sistem yang digunakan, termasuk proses, modul, dan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem.

3. Ketergantungan: Deployment diagrams menunjukkan ketergantungan antara komponen-komponen sistem, seperti dependensi antara proses atau modul yang digunakan.

4. Koneksi jaringan: Deployment diagrams menunjukkan koneksi jaringan antar perangkat keras dan komponen sistem, termasuk koneksi jaringan internal dan eksternal yang digunakan dalam sistem.

5. Konfigurasi perangkat: Deployment diagrams menunjukkan konfigurasi perangkat yang digunakan dalam sistem, termasuk versi perangkat lunak, jumlah memori, dan kapasitas penyimpanan.

6. Skala : Deployment diagrams menunjukkan skala atau jumlah komponen yang digunakan dalam sistem, termasuk perangkat keras, software, jaringan dan infrastruktur yang digunakan.

Informasi yang ditampilkan dalam deployment diagrams ini akan membantu dalam pemahaman arsitektur fisik sistem, termasuk bagaimana sistem beroperasi dan bagaimana komponen terlibat dalam sistem tersebut berinteraksi satu sama lain.