Jawaban:

Alur pengerjaan pembuatan wayang meliputi beberapa tahap, di antaranya adalah:

Perencanaan: pada tahap ini, seorang dalang atau seniman wayang akan membuat sketsa atau gambar konsep yang akan dijadikan dasar pembuatan wayang, termasuk pemilihan bahan dan warna yang akan digunakan.

Pembuatan rangka: setelah sketsa selesai, langkah selanjutnya adalah membuat rangka wayang dari kayu atau bambu, yang kemudian dibentuk menjadi bentuk yang sesuai dengan sketsa.

Pembuatan kulit: setelah rangka selesai, langkah selanjutnya adalah membuat kulit wayang dari kulit kerbau atau sapi, yang kemudian diukir dengan motif-motif khas wayang.

Penyepuhan: setelah kulit wayang selesai diukir, langkah selanjutnya adalah melakukan penyepuhan, yaitu mengoleskan campuran tepung dan air pada kulit wayang untuk membuatnya menjadi kaku dan tahan lama.

Pewarnaan: setelah penyepuhan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan pewarnaan pada wayang sesuai dengan sketsa yang telah dibuat pada tahap perencanaan.

Pemasangan aksesoris: setelah pewarnaan selesai, langkah selanjutnya adalah memasang aksesoris pada wayang seperti pakaian, mahkota, atau senjata.

Penyelesaian: setelah semua tahap di atas selesai, wayang siap dipakai dan digunakan dalam pertunjukan.

Dalam alur pengerjaan pembuatan wayang, tahap perencanaan menjadi yang paling penting karena pada tahap ini ditentukan konsep dan ide awal yang akan menjadi dasar pembuatan wayang. Tanpa perencanaan yang matang, hasil akhir dari pembuatan wayang mungkin tidak akan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak memiliki kesesuaian dengan cerita atau tokoh yang digambarkan oleh wayang tersebut.