5. Bagaimana langkah pewarnaanpewarnaan batik jumputan?​

Berikut ini adalah pertanyaan dari rifqigamers888 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

5. Bagaimana langkah pewarnaan
pewarnaan batik jumputan?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri, Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing. Pada mulanya kain batik hanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai batik jumputan (batik celup ikat), batik jumputan adalah batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dangan warna

Dalam proses pembuatan batik ini menggunakan tali untuk mengikat bagian kain yang akan diberi warna sesuai pola yang dibuat kemudian dicelupkan ke pewarna yang sudah dicampur dengan air yang mendidih. Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri, Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing. Pada mulanya kain batik hanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang berbagai jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai batik jumputan (batik celup ikat), batik jumputan adalah batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dangan warna

Dalam proses pembuatan batik ini menggunakan tali untuk mengikat bagian kain yang akan diberi warna sesuai pola yang dibuat kemudian dicelupkan ke pewarna yang sudah dicampur dengan air yang mendidih. Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit pewarna sintesias. Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Oleh karena itu kali ini saya akan memberikan tahapan pembuatan dan bahan dan alat yang perlu disiapkan untuk membuat batik juputan dengan menggunakan pewarna sintetis.

Bahan dan Alat

•Panci

•Kompor

•Baskom

•Tali

•Jarum

•Spidol

•Spatula

•Gunting

•Kain berwarna putih

•Wenter

•Air

•Garam dapur

Cara Kerja

•persiapan bahan. Dalam proses ini kita harus mempersiapkan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat Batik Jumputan/celup

•Pembuatan pola dasar dengan menggunakan spidol

•Pengikatan. Pola yang telah dibentuk diikat menggunakan tali. Sehingga kain yang ditali tidak dapat menyerap pigmen warna dan dapat membentuk pola yang telah membentuk.

•Pewarnaan dengan teknik celup. Sebelumnya kita harus menyiap kan 2 liter air/secukupnya untuk setiap warna dan ditambahkan dengan garam secukupnya kemudian panaskan hingga mendidih serta aduk hingga pewarna tercampur kemudian celupkan kain ke dalam larutan pewarna. Lakukan proses ini berulang kali hingga warna terserap oleh kain. Kita juga dapat menggunakan teknik pewarnaan kuas ataupun siram.

•Pembilasan. Bilas kain yang telah diwarna dengan air dingin supaya pewarna yang tidak terserap (kelebihan pigmen) sehingga tidak luntur ke warna lain.

•Lakukan langkah kedua sampai kelima berulang -- ulang untuk menambah motif

•Jemur (diayun-ayunkan) tanpa terkena sinar matahari

•Finishing. Jahit tepi kain (rollbis) agar benang pada kain terlihat rapi.

Penjelasan:

semoga bermanfaat!

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kaylani15 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 14 Jul 21