lagu keroncong yang di mainkan pada tahun 1925 ​

Berikut ini adalah pertanyaan dari chikahann pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Lagu keroncong yang di mainkan pada tahun 1925 ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Belanda dan buaya keroncong

Keroncong Tugu juga tak lepas dari Belanda. Guido bercerita, saat itu ada keturunan Belanda berkunjung ke Kampung Tugu yang akhirnya membuat kelompok musik bergaya Belanda.

Selain itu, ada juga orang Betawi yang dibawa Belanda ke Pasar Senen, Gambir, Kemayoran, dan Pasar Baru.

Dari sana mereka membentuk grup musik lagi bernama old batavia, crocodile di Kemayoran. Inilah yang melahirkan istilah buaya keroncong untuk maestro keroncong.

Keroncong Tugu Cafrinho, salah satu kelompok musik keroncong tugu yang ada di Kampung Tugu, Semper, Jakarta Utara tengah memainkan sebuah lagu dalam rangka perayaan ulang tahun Gereja Tugu ke 271 tahun, Minggu (3/11/2019).

Lihat Foto

"Crocodile ini yang akhirnya disebut buaya. Perkataan buaya keroncong itu berasal dari sebuah grup yang ada di Kemayoran tahun 1930-an," ujar Guido.

Pemerintah Belanda lalu mengirimkan orang-orang Jawa dan berkunjung ke Kampung Tugu.

Komunitas Kampung Tugu merasa kian tersebarnya keroncong membuat mereka harus menjaga identitas.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Kampung Tugu yang Hanya Bisa Ditemukan Saat Hari Besar

Oleh karena itu, dibentuklah kelompok musik orkes Keroncong Tugu pada tahun 1925. Dalam memainkan alat musiknya, mereka punya pakem sendiri yang menjadi ciri khas hingga kini.

"Dibentuknya ini supaya kita orang Tugu mencintai budayanya, melestarikan dan mengembangkan," cerita Guido.

Kelompok musik orkes ini didirikan oleh Joseph Quiko. Pada 1935-1978 pucuk pimpinan digantikan Jacob Quiko. Kemudian digantikan oleh Samuel Quiko hingga 2006.

"Baru kemudian dipegang saya sampai sekarang,” ujar Guido yang merupakan generasi keempat sejak berdirinya Keroncong Tugu.

Alat musik Keroncong Tugu yang awalnya hanya gitar kecil kemudian berkembang menjadi beragam, mulai dari rebana, gendang, suling, biola dan angklung.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nabilasofi9035 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 09 Jul 21