Jawaban:

proses pembuatan tifa

Tifa, merupakan alat musik tradisional yang bentuknya mirip gendang, hanya saja ukurannya lebih kecil dan ramping.

• Pertama, tifa terbuat dari kayu yang berasal dari pohon susu atau pohon kokota, bisa juga dengan kayu waru dan apo. Pohon yang akan digunakan adalah yang sudah memiliki diameter 25 hingga 30 cm.
• Kedua, Batang kayu pilihan dipotong sesuai aturan pembuatnya. Setelah itu, bagian tengahnya dilubangi menggunakan linggis yang telah dipanaskan. Proses ini memakan waktu hingga 2 jam atau lebih tergantung panjangnya.
• Ketiga, bekas lubang tadi dimasukkan bara api dan kemudian ditiup menggunakan corong yang terbuat dari bambu. Proses ini memakan waktu yang sangat lama, setelah selesai, bagian dalamnya dikeruk untuk mengeluarkan ampas hangus yang tersisa.
• Keempat, setelah mengeluarkan ampas selesai, pembuat akan memangkas kulit pohon sesuai dengan lubang yang telah dibuat. benda tajam seperti parang / pahat / baramo berperan penting disini.
• Kelima, proses pembuatan badan tifa kayu tersebut bisa memakan waktu hingga 3 hari lamanya. Setelah selesai, waktunya pemasangan kulit hewan sebagai membran yang dipukul.
• Keenam, pemasangan kulit diawali dengan pengolesan permukaan mulut tifa dengan kapur yang dicampur dengan putih telur. Kulit hewan yang digunakan bisa kangguru / saham, biawak, rusa.
• Ketujuh, setelah terpasang kuat, membran diikat dengan tali yang berasal dari pohon waru, lalu diperkuat lagi dengan lilitan anyaman dari rotan. Setelah terpasang, tifa akan diasapi hingga kulitnya merekat.
• Terakhir, setelah selesai, Empu alat musik ini akan memberikan getah damar di beberapa titik pada membran kulit hewan. Hal ini dilakukan untuk memperindah suara yang dihasilkan ketika dipukul. Tapi, hal ini tidak selalu dilakukan.