Saidi adalah nama dari seorang imam (puang) yang memperagakan atau menarikan tari Mabissu sebelum wafatnya pada tahun 2010. Berikut adalah informasi mengenai tari Mabissu.

• Asal: Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya suku Bugis.
• Bentuk  penyajian: tari berkelompok, biasanya ditampilkan oleh enam orang penari pria.
• Keunikan gerak tari: dimulai dari gerak yang lemah lemah lembut, lamban, dan gemulai. Meskipun begitu, gerakan penari makin lama bergerak semakin cepat, sampai akhirnya tidak terkendali.
• Tata rias dan tata busana: menggunakan pakaian berwarna terang dan kewanitaan (dengan warna emas, biru muda, hijau, kuning, dan merah) serta badik yang diselipkan pada pinggang.
• Iringan: berupa tabuhan gendang yang memiliki irama khas tarian Mabissu.

Penjelasan

Tari Mabissu sering kali juga disebut sebagai Tari Maggiri. Hal yang spesial pada tari tradisi ini adalah keekstremannya. Keenam penari yang menarikan tarian ini mengelilingi Arajangegnge (suatu benda yang dikeramatkan) dengan gerakan yang gemulai namun makin lama semakin cepat. Pada puncaknya, gerakan penari menjadi tidak terkendali (seolah kerasukan), hingga para penari tersebut mengeluarkan badik yang diselipkan pada pinggang mereka dan menusukkan senjata tajam tersebut pada sekujur tubuhnya. Meskipun begitu, atraksi yang ekstrem tersebut tidak menimbulkan luka pada tubuh penari. Hal tersebutlah yang menjadi keunikan dari tarian ini.

Materi lebih lanjut mengenai pengertian dari tari tradisional dapat dibaca pada yomemimo.com/tugas/8763154

#BelajarBersamaBrainly