Kasus : TK Hiu Paus adalah sebuah TK di pesisir pantai. TK ini dikelola olah para istri nelayan dibantu oleh relawan dari dinas pendidikan setempat. Pada suatu waktu terjadi air pasang sehingga sekolah menjadi tergenang. Genangan air ini menyebakan beberapa dokumen evaluasi terendam dan rusak. Namun anak-anak tetap bersemangat mengikuti kegiatan sehingga beberapa dari anakanak tetap datang ke sekolah. Sekolah ini melayani dua tingkat usia yaitu usia 4-5 tahun dan 5-6 tahun. Masing-masing kelas terdiri dari 16 anak. kemudian Ibu Rostin dan Ibu Rahma berinisiatif membuat sekat di kelas yang tidak tergenang air pasang. Satu ruangan di sekat menjadi dua (2) Ibu Rostin dan Ibu Rahma meminta bantuan kepada kepala dinas kota berusaha merancang kegiatan sederhana agar anak-anak tetap bisa bermain di kelas.Kepala dinas pendidikan kota menghubungi ketua prodi PGPAUD FKIP UT untuk dapat membantu kesulitan TK Hiu Paus. Prodi PGPAUD kemudian menugaskan beberapa mahasiswa untuk dapat turun langsung membantu dua guru TK Hiu PAus merancang kegiatan yang sederhana. Alternatif awal yang dilakukan adalah dengan membagi satu ruangan untuk dua kelompok layanan.Ketika disekat kelas menjadi sempit dan tidak kondusif karena suara anak-anak kelas 4-5 tahun bercampur dengan anak usia 5-6 tahun. Sehingga kegiatan pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Selanjutnya berdasarkan literature yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan maka dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian lain selanjutnya melalui model pembelajaran kooperatif. Jelaskan pendekatan pengembangan kurikulum model apa yang paling sesuai untuk kasus di atas? 20Berdasarkan kasus pada TK Hiu Paus, kondisi ruangan sempit karena harus dibagi sekat untuk dua kelompok layanan, karena ruangan lain tidak memungkinkan untuk digunakan. Masih dalam kondisi kotor dan basah terkena banjir air pasang. Berikan contoh contoh prosedur model pembelajaran kooperatif yang sesuai untuk digunakan di TK Hiu Paus ini!​