Jawaban:

Dalam konteks pementasan teater modern, istilah "distorsi" dapat memiliki beberapa pengertian yang berbeda tergantung pada konteksnya. Secara umum, distorsi dalam teater merujuk pada penggunaan teknik-teknik yang mengubah atau memanipulasi elemen-elemen pementasan untuk menciptakan efek yang tidak sesuai dengan realitas atau menggeser penafsiran konvensional suatu karya.

Dalam hal penggunaan suara, distorsi dapat merujuk pada pengolahan suara elektronik yang menghasilkan suara yang tidak alami atau terdistorsi, seringkali digunakan untuk menciptakan efek suara yang dramatis atau eksperimental dalam pementasan.

Dalam tata panggung, distorsi dapat merujuk pada penggunaan elemen visual yang tidak konvensional atau mengubah proporsi, bentuk, atau tekstur objek panggung. Hal ini dapat menciptakan efek visual yang surreal, kontras, atau membingungkan bagi penonton.

Dalam akting, distorsi dapat merujuk pada interpretasi karakter atau penampilan yang sengaja memperlihatkan perbedaan dari norma-norma realisme atau konvensi-konvensi teater tradisional. Ini bisa melibatkan ekspresi ekstrim, gerakan yang berlebihan, atau penyampaian dialog yang tidak lazim.

Dalam keseluruhan, distorsi dalam teater modern sering digunakan sebagai alat kreatif untuk mengeksplorasi batasan-batasan tradisional dan menciptakan pengalaman yang lebih eksperimental, intens, atau provokatif bagi penonton.