Jawaban:

Ada beberapa faktor penyebab sulitnya kesenian daerah dipahami dan diminati oleh anak-anak jaman sekarang, terutama dalam konteks kesenian daerah Sunda. Berikut adalah tiga alasan yang dapat menjelaskan fenomena tersebut:

Kurangnya Pembelajaran Formal: Salah satu faktor utama adalah kurangnya pembelajaran formal tentang kesenian daerah di sekolah. Kurikulum pendidikan modern sering kali tidak memberikan cukup ruang dan penekanan pada pembelajaran tentang seni tradisional dan kesenian daerah. Fokus pendidikan lebih condong kepada aspek akademis lainnya, seperti matematika dan bahasa Inggris. Akibatnya, anak-anak memiliki keterbatasan pengetahuan tentang kesenian daerah dan kurang terpapar pada seni tradisional.

Pengaruh Budaya Global: Globalisasi dan kemajuan teknologi membawa pengaruh kuat dari budaya populer global. Budaya populer seperti musik pop internasional, film Hollywood, dan tren mode global lebih dominan dalam kehidupan anak-anak saat ini. Dalam konteks ini, kesenian daerah sering dianggap kuno atau kurang relevan oleh generasi muda yang lebih tertarik pada hal-hal yang lebih modern dan berbasis pop.

Minimnya Akses dan Promosi: Tidak adanya akses yang mudah dan promosi yang memadai terhadap kesenian daerah juga menjadi faktor penyebab. Sangat penting bagi anak-anak untuk memiliki akses ke pertunjukan seni tradisional, festival budaya, dan tempat pembelajaran kesenian daerah. Namun, banyak dari mereka tidak memiliki kesempatan untuk melihat, mengikuti, atau terlibat dalam kegiatan seni daerah tersebut. Selain itu, kurangnya promosi dan publisitas yang memadai untuk kesenian daerah membuatnya sulit untuk mencapai perhatian dan minat anak-anak.

Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya upaya kolektif dari pihak pendidikan, komunitas seni, dan pemerintah untuk meningkatkan pembelajaran dan pemahaman tentang kesenian daerah. Pembelajaran formal dan informal yang melibatkan praktik, penonton, dan promosi yang lebih baik akan membantu menginspirasi minat dan apresiasi terhadap kesenian daerah di kalangan anak-anak jaman sekarang.