Henrik Ibsen, seorang dramawan terkenal dari Norwegia, memberikan pengertian tentang teater melalui pernyataan dan pandangannya dalam karya-karyanya. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah teater modern. Beberapa pengertian tentang teater menurut Henrik Ibsen dapat diidentifikasi dari karya-karyanya, seperti:

1. Refleksi Kehidupan Sosial: Ibsen melihat teater sebagai alat untuk merefleksikan kehidupan sosial masyarakat. Ia menggunakan panggung sebagai cermin untuk mengungkapkan konflik, ketidakadilan, dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat pada masanya. Dalam karyanya, seperti "A Doll's House" dan "An Enemy of the People," Ibsen menggambarkan ketidakadilan gender, norma-norma sosial yang membelenggu, dan konflik antara individu dan masyarakat.

2. Eksplorasi Psikologi Karakter: Ibsen tertarik pada eksplorasi psikologi karakter dalam teater. Ia menggambarkan karakter-karakter yang kompleks dengan perjuangan batin dan pertentangan emosional yang kuat. Ibsen memperlihatkan bagaimana perbuatan dan keputusan individu dipengaruhi oleh keadaan psikologis dan pengaruh lingkungan. Contohnya terlihat dalam karakter Nora Helmer dalam "A Doll's House" yang mengalami transformasi emosional yang signifikan.

3. Penolakan Konvensi Teater Tradisional: Ibsen menolak konvensi teater tradisional yang mengutamakan drama romantis atau melodramatis. Ia berusaha menciptakan teater yang lebih realistis dan relevan dengan menggambarkan kehidupan sehari-hari dan isu-isu kontemporer. Ibsen memperkenalkan dialog yang lebih alami, menghindari adegan melodramatis, dan menggambarkan karakter-karakter yang kompleks dan ambigu.

Dalam keseluruhan karyanya, Ibsen memperjuangkan pentingnya kebenaran, kebebasan individu, dan perjuangan untuk mengubah ketidakadilan sosial. Ia melihat teater sebagai alat untuk membangkitkan kesadaran dan menginspirasi perubahan dalam masyarakat. Pendekatan realistis dan tema-tema kontroversial yang diangkatnya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teater modern.