Jawaban:

Judul: "Jangan Biarkan Narkoba Merusak Hidupmu"

Pemain:

Andi, pemuda yang terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba

Budi, teman dekat Andi yang prihatin dengan keadaannya

Deni, penjual narkoba yang licik dan tidak bertanggung jawab

Lokasi: Pinggir jalan di sebuah kota

Adegan 1

Andi dan Budi sedang duduk di sebuah bangku di pinggir jalan.

Budi: "Andi, kok aku lihat kamu semakin kurus ya? Apa yang terjadi?"

Andi: "Ah, nggak ada apa-apa. Aku cuma sedikit sakit."

Budi: "Kamu jangan bohong ke aku. Aku kenal kamu dari kecil. Ada apa sebenarnya?"

Andi: (terdiam sejenak) "Aku... aku mencoba narkoba, Budi. Dan sekarang aku sudah terjerumus ke dalamnya. Aku tidak tahu harus bagaimana."

Budi: "Apa?! Kamu gila! Kamu tahu bahaya narkoba kan?"

Adegan 2

Andi bertemu dengan Deni, seorang penjual narkoba, di tempat yang sepi.

Deni: "Hei, ada yang bisa aku bantu?"

Andi: "Ya, aku butuh obat. Aku merasa sangat tidak enak badan."

Deni: "Tentu, aku punya obat yang bagus untukmu. Tapi harganya cukup mahal."

Andi: "Tidak masalah. Aku akan membayarnya."

Deni: "Baiklah. Ini obatnya. Jangan lupa bayar ya."

Adegan 3

Andi sudah semakin parah akibat penyalahgunaan narkoba. Budi datang mengunjunginya di rumah sakit.

Budi: "Andi, kamu lihat dirimu sendiri. Kamu hampir mati karena narkoba. Kamu harus berhenti!"

Andi: "Aku tahu, tapi aku tidak bisa. Aku sudah terlalu dalam. Aku butuh bantuan."

Budi: "Aku akan membantumu. Kita akan melewati ini bersama-sama."

Adegan 4

Andi dan Budi memutuskan untuk melaporkan penjual narkoba, Deni, ke polisi. Mereka memberikan informasi tentang tempatnya kepada polisi.

Polisi: "Terima kasih sudah memberikan informasi ini. Kami akan menangkapnya."

Adegan 5

Deni tertangkap oleh polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Andi dan Budi mengunjunginya di sana.

Andi: "Kamu merusak hidupku, Deni. Tapi sekarang aku bersyukur bisa keluar dari jeratan narkoba."

Budi: "Sekarang kamu harus bertanggung jawab atas tindakanmu. Jangan biarkan orang lain terjerumus ke dalam narkoba seperti yang kamu lakukan pada diriku."

Deni: "Maafkan aku. Aku tahu aku salah. Aku berharap orang-orang bisa belajar