Penjelasan:

Tahapan kegiatan evaluasi baik dari aspek kualitas pergelaran seni teater maupun dari segi produksinya disebut "penilaian kinerja teater" atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai "theater performance assessment".

Penilaian kinerja teater meliputi beberapa tahapan, di antaranya adalah:

Persiapan: Tahap persiapan meliputi penyusunan kriteria penilaian, pembentukan tim penilaian, dan pengumpulan informasi tentang pertunjukan teater yang akan dinilai.

Observasi: Tahap ini adalah saat penilaian dilakukan dengan mengamati pertunjukan secara langsung. Tim penilaian dapat memperhatikan aspek-aspek seperti penggunaan bahasa, ekspresi wajah, gerakan tubuh, pencahayaan, dan musik.

Analisis: Setelah observasi, tim penilaian akan menganalisis data yang telah dikumpulkan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penilaian: Tahap penilaian dilakukan dengan memberikan nilai atau skor untuk setiap kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Penilaian ini dapat dilakukan secara individu oleh setiap anggota tim penilaian atau melalui diskusi bersama.

Pelaporan: Setelah penilaian selesai dilakukan, hasilnya kemudian dilaporkan dalam bentuk laporan. Laporan tersebut berisi hasil penilaian, rekomendasi untuk perbaikan, serta saran untuk meningkatkan kualitas pertunjukan teater di masa depan.

Dalam melakukan penilaian kinerja teater, penting untuk memperhatikan aspek-aspek seperti kualitas akting, penggunaan teknik-teknik teater, penggunaan properti dan kostum, serta kreativitas dalam menghadirkan cerita. Selain itu, tim penilaian juga perlu memperhatikan aspek produksi seperti pencahayaan, tata suara, dan tata panggung.

mff klo slh