Berikut ini adalah pertanyaan dari alicyaelis pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
tolong kak mksii
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Melintasi daerah pinggiran Magelang tiba-tiba mata saya dimanjakan oleh deretan pohon turi yang menjulang semampai. Berderet rapi di pinggir pematang sawah sambil memamerkan kuntum-kuntum bunganya yang putih mengayun lembut ditiup angin. Wah, rasanya sudah lebih dari sepuluh tahun saya tak menikmati krenyes-krenyes renyah kembang turi. Ya, tepatnya pecel kembang turi atau bunga turi. Meskipun dicampur dengan tauge, bayam, kol atau kecipir tapi tekstur bunga turi memang terasa berbeda. Helai kelopak bunganya terasa renyah, sedikit alot tetapi setelah disiram kuah pecel yang nyemek-nyemek pedas gurih, sensasi di lidah sangat dahsyat! Saya yakin bukan cuman saya seorang yang mabuk rindu berat mecel kembang turi ini. Pokoknya yang pernah mencicipi dahsyatnya pecel kembang turi bakal teringat-ingat terus. (Saya harus berterima kasih pada nenek dan ibu saya yang sering membuat pecel kembang turi ini saat saya masih kecil). Saking senangnya dengan bunga turi, nenek saya punya hidangan favorit, sayur asam kembang turi. Isinya ya cuman kembang turi plus tomat dengan kuah asam pedas menggigit. Jadilah air liur saya nyaris menetes membayangkan hirupan kuah sayur asam yang gurih pedas. Sluuurp!Sebenarnya tak ada yang istimewa dari pohon turi yang bernama Latin Sesbania grandiflora. Pohonnya tinggi, ramping, dengan daun-daun kecil oval mirip daun flamboyan dan tak banyak cabang. Nenek saya menanam pohon turi di pinggiran kebun ubi jalar dan kacang tanah. Menurutnya, pohon turi bisa untuk menyuburkan tanah. Belakangan baru saya tahu kalau hal tersebut disebabkan oleh kandungan nitrogen yang ada pada akar turi. Buah turi sendiri, menjulur panjang mirip kacang panjang, bijinya bundar sangat banyak. Kadang-kadang nenek saya membuat tempe dari biji turi ini, rasanya gurih mirip kedelai. Bunga turi ada dua macam, yang putih dan yang merah. Bunga yang merah sebenarnya lebih cantik tetapi tidak enak dimakan karena agak pahit. Kelopak bunganya berbentuk mirip bulan sabit, setengah melengkung dan saat mekar, akan terbuka, mirip sayap kupu-kupu dengan juluran benang sari berwarna kuning. Benang sari inilah yang memberi rasa pahit saat dimasak, karenanya selalu dibuang atau dibersihkan. Yang menarik, batang pohon turi sering merekah-rekah dengan warna cokelat kemerahan. Konon getah pohon turi ini bisa dipakai sebagai pewarna.Memburu kembang turi di Jakarta sangat sulit. Karena itu ibu saya pernah wanti-wanti baby sitter kami yang pulang mudik ke Pemalang untuk membawa sekantung biji turi. Tekadnya, cuman ingin menanam pohon turi di kebun sendiri. Dengan penuh hati-hati, biji yang sudah bersemi setinggi 10 cm diberi pagar bambu. Tak terasa, setelah beberapa minggu pohon mulai menjulang tinggi. Aduh senang bukan main hati ibu saya! Namun, suatu siang ibu saya tiba-tiba berteriak histeris! Kamipun lari menuju kebun yang ada di samping rumah. Wah, gawat jangan-jangan ada ular! Ternyata, ibu saya dengan wajah sangat sedih, menatapi deretan pohon turi yang sudah gundul habis-habisan dimakan kambing! Agaknya si kambing yang juga rindu dendam dengan daun turi sudah melepas kangennya. Daun turi memang paling disukai kambing dan sapi. Ya, tamat sudah impian menyantap pecel kembang turi. Karena itu pula sebelum kembali ke Jakarta, saya pun mblusak-blusuk pasar Kranggan, Yogyakarta mencari kembang turi. Beruntung, 2 kilogram kembang turi yang dimiliki satu-satunya pedagang sayur boleh saya beli seharga Rp. 10.000,00. Biarpun harus menenteng tas berisi kembang turi ke dalam kabin pesawat hati saya puas sekali. Nah, kalau Anda ingin mencicipi pecel kembang turi, cara membuatnya mudah. Setelah kembang turi dibersihkan (dibuang yang layu dan benang sarinya), dicuci bersih. Biasanya kembang turi yang belum terlalu mekar atau yang mekar satu dua helai kelopak bunganya yang dipilih untuk sayur. Kalau sudah mekar rasanya lebih liat mirip serat. Untuk memasak, bisa langsung dikukus dalam kukusan yang sudah panas selama paling lama 10 menit. Bisa juga direbus dalam air mendidih yang diberi sedikit garam, begitu masuk, aduk-aduk sebentar, setelah layu, angkat dan tiriskan. Langsung siram dengan air es atau air dingin. Agar tak berair, peras kembang turi dan biarkan dingin. Hasilnya, kembang turi yang dikukus tidak berair, lebih lembut. Jadi, terserah selera saja. Sayuran lain bisa ditambahkan, setelah disiram bumbu pecel yang kental, aduk-aduk dan nikmati dengan tempe bacem, kerupuk gendar atau rempeyek kacang tepung beras khas Yogya! Wah, si kambing dijamin nggak bakalan lewat lagi! Nyam..nyam.. turi-turi putih ditandur ning kebun agung...
Penjelasan:
semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Newplayerbrainly dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 18 May 23