Berikut ini adalah pertanyaan dari karinnad pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Prolog, dialog, dan epilog adalah struktur penyusun sebuah naskah drama, yaitu sebuah karya pertunjukan yang menyajikan karya sastra ke dalam kehidupan nyata berkat penampilan para pemeran di atas panggung pertunjukan.
Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan sebuah naskah drama. Berikut kakak akan mencoba membabak naskah tersebut ke dalam struktur penyusunnya.
PROLOG
Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam-
macam tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang pula yang keluar masuk kelas.
DIALOG
Orientasi
Cahyo:"Ssst....Bu Indati datang!" (Para siswa segera ber tempatnya masing-masing)
Bu İndati : "Selamat pagi, Anak-anak!" (ramah)
Anak-anak : "Selamat pagi, Buuuuuu!" (kompak).
Bu Indati "Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia
Anak-anak "Sudah Bu."
Bu Indati "Arga, kamu sudah membuat pantun?"
Agra:"Sudah dong Bu.
Bu Indati:
"Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu
Agra: (tersenyum nakal)
"Jalan ke hutan melihat salak,
Ada pula pohon-pohon tua
Ayam jantan terbahak-bahak
Lihat Inka giginya dua"
Anak-anak(Tertawa terbahak-bahak)
Inka (Cemberut, melotot pada Agra)
babak II
Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga
Komplikasi
Inka:
"Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?" (cemberut)
Arga: (Tertawa-tawa) "Aduh...maaf deh! Kamu marah ya, In?"
Inka: "Iya dong. habis...kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku."
Agra: "Wah...jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha..."
Danto(Tertawa):"lya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu terus!
INKA :"Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama kalian! (Pergi)
gendis :(Menghampiri Inka) "Sudahlah In, nggak usah dipikirkan.Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.
Babak III
Siangberikutnya, sewaktu istirahat pertama.
Agra: (Duduk tidak jauh dari Gendis) "Dis, nama kamu kok
bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?"
Gendis:
"Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma
sama anak perempuan."
Agra:"Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah."
Gendis: "Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!
agra: "Haaa... kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu
mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,
hahaha....
Teman-temian Agra : (tertawa)
Gendis: "Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanya
berbuat nakat? Lagi puta kamu cuma berani mengganggu
anak perempuan. Dasar!" (Marah dan meninggalkan Agra)
Babak IV
Di perjalanan, hari sudah siang, Inka dan Gendis berjalan kaki pulang
sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering
dering
Agra:(Di atas sepeda)"Hoi... minggir...minggir... Pangeran Arga
yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir
Inka &Gendis :(Menoleh sebal)
Agra:
(Tertawa-tawa dan.gubrak terjatuh) "Aduuuuh!"
INKA:"Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu
lihat depan.
gendis: "Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka
nakal. Sekarang kamu kena batunya.
Agra: (Meringis kesakitan) "Aduh...tolong, dong. Aku nggak bisa
bangun nih?"
Inka: apa apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.
Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma pura-
pura. Nanti kita dikerjain lagi."
agra: Aduh.aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi?"
INKA: (Menjadi merasa kasihan pada Agra)"Ditolong yuk, Dis.
Gendis: tapi...
Resolusi
inka: "Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.
Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga"
gendis: (Mengangguk dan mendekati Arga).
INKA: "Apanya yang sakit, Ga?"
"Aduh...kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih"
INKA: "Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga
sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar
pulang sama Pak Yan. Sekarang aku di sini menemai Arga."
gendis: (Bersemangat) "Ide yang bagus." (Pergi menuju ke sekolah
yang masih kelihatan dari tempat itu)
Agra:"In.. (Lirih) Maafkan aku, ya. Aku sering nggangguin kamu,
Gendis, Anggun, dan teman-teman yang lain."
Genmen: "Makanya kamu jangan suka ngerjain orang, apalagi mengolok-olok kekurangan mereka. Jangan suka meremehkan
anak perempuan. Nyatanya, kamu membutuhkan mereka
juga, kan?"
...
EPILOG
Arga betul-betul menepati janjinya. Sejak kejadian itu, ia tak pernah
mengganggu teman-temannya lagi. Arga pun jadi punya banyak sahabat, termasuk
Inka dan Gendis. Mereka sering mengerjakan PR dan belajar bersama.
...
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang naskah drama:
Detil jawaban
Kelas: IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 10 - Drama
Kode kategori: 9.1.10
Kata kunci: struktur, drama
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh heridjarot84 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 31 May 21