Berikut ini adalah pertanyaan dari wahyusaputra79379 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Menentukan jenis tanah dan pesebarannya
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Tanah Vulkanis
Tanah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Lombok. Tanah ini biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan jenisnya, tanah vulkanis ini dibagi menjadi dua, yaitu tanah regosol dan andosol. Kedua jenis tanah ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tanah regosol memiliki ciri berbutir kasar dan warnanya kelabu hingga kuning. Tanah regosol ini cocok untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan. Sementara tanah andosol memiliki ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, dan warnanya abu-abu. Tanah andosol ini sangat cocok digunakan untuk pertanian.
Tanah Aluvial
Jenis tanah berikutnya adalah tanah aluvial. Tanah jenis ini berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran sungai. Tanah aluvial umumnya subur karena memiliki kandungan air yang cukup. Tanah ini biasanya ditemukan di bagian hilir karena terbawa dari hulu. Tanah ini biasanya berwarna coklat hingga kelabu.
Tanah Gambut atau Organosol (Tanah Rawa)
Tanah gambut atau organosol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah gambut biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan bercurah hujan tinggi. Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai PH-nya hanya 0.4, miskin akan unsur hara, drainasenya jelek, dan pada umumnya kurang subur.
Di Indonesia penyebaran tanah gambut ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Sekalipun kurang subur, tanah gambut ini masih dapat dimanfaatkan untuk persawahan, palawija, karet, dan kelapa.
Tanah Podsolik Merah Kuning
Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang terbentuk dari batuan kuarsa. Tanah ini terdiri dari berbagai tekstur, mulai dari pasir hingga bebatuan kecil. Tanah podolik merah kuning ini memiliki ciri-ciri berwarna merah sampai kuning, bersifat asam atau PH-nya rendah, kandungan unsur haranya rendah, dan kandungan bahan organiknya juga rendah.
Tanah jenis ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tanah podsolik merah kuning cocok ditanami tanaman karet, pinus, dan akasia.
Tanah Kapur atau Mediterania
Sesuai namanya, tanah kapur atau mediterania ini merupakan hasil dari pelapukan bebatuan kapur. Karena terbentuk dari tanah kapur, bisa disimpulkan kalau tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Ciri-ciri tanah kapur adalah berasal dari bebatuan kapur, miskin unsur hara, dan kurang subur.
Tanah vulkanis memiliki tingkat kesuburan yang tinggi karena mengandung unsur hara atau mineral yang dibutuhkan tanaman. Jenis tanah ini tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Bali, dan Lombok. Tanah ini biasanya digunakan di daerah pertanian dan perkebunan.
Berdasarkan jenisnya, tanah vulkanis ini dibagi menjadi dua, yaitu tanah regosol dan andosol. Kedua jenis tanah ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Tanah regosol memiliki ciri berbutir kasar dan warnanya kelabu hingga kuning. Tanah regosol ini cocok untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-buahan. Sementara tanah andosol memiliki ciri berbutir halus, tidak mudah tertiup angin, dan warnanya abu-abu. Tanah andosol ini sangat cocok digunakan untuk pertanian.
Tanah Aluvial
Jenis tanah berikutnya adalah tanah aluvial. Tanah jenis ini berasal dari endapan lumpur yang dibawa aliran sungai. Tanah aluvial umumnya subur karena memiliki kandungan air yang cukup. Tanah ini biasanya ditemukan di bagian hilir karena terbawa dari hulu. Tanah ini biasanya berwarna coklat hingga kelabu.
Tanah Gambut atau Organosol (Tanah Rawa)
Tanah gambut atau organosol adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti tumbuhan, gambut, dan rawa. Tanah gambut biasanya terdapat di daerah yang memiliki iklim basah dan bercurah hujan tinggi. Tanah ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam, memiliki kandungan air dan kandungan organik yang tinggi, memiliki tingkat keasaman yang tinggi, nilai PH-nya hanya 0.4, miskin akan unsur hara, drainasenya jelek, dan pada umumnya kurang subur.
Di Indonesia penyebaran tanah gambut ini umumnya ada di daerah Kalimantan, Sumatera Selatan, Riau, Jambi, dan Papua bagian selatan. Sekalipun kurang subur, tanah gambut ini masih dapat dimanfaatkan untuk persawahan, palawija, karet, dan kelapa.
Tanah Podsolik Merah Kuning
Tanah podsolik merah kuning adalah tanah yang terbentuk dari batuan kuarsa. Tanah ini terdiri dari berbagai tekstur, mulai dari pasir hingga bebatuan kecil. Tanah podolik merah kuning ini memiliki ciri-ciri berwarna merah sampai kuning, bersifat asam atau PH-nya rendah, kandungan unsur haranya rendah, dan kandungan bahan organiknya juga rendah.
Tanah jenis ini banyak ditemukan di Sumatera, Jawa Barat, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Tanah podsolik merah kuning cocok ditanami tanaman karet, pinus, dan akasia.
Tanah Kapur atau Mediterania
Sesuai namanya, tanah kapur atau mediterania ini merupakan hasil dari pelapukan bebatuan kapur. Karena terbentuk dari tanah kapur, bisa disimpulkan kalau tanah ini tidak subur dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Ciri-ciri tanah kapur adalah berasal dari bebatuan kapur, miskin unsur hara, dan kurang subur.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dwifnsiagian dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 30 May 21