Berikut ini adalah pertanyaan dari nisa74326 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
3. jelaskan jenis teater berdasarkan:
a. budaya
b. transisi
c. modern
d. naskah
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. pengertian seni teater menurut ahli
- Balthazar Vallhagen
Teater merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta watak manusia dengan melalui gerakan.
- Anne Civardi
Teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-kata serta gerakan.
2. Naskah/skenario, kata skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan. Skenario merupakan naskah drama atau film yang isinya lengkap, seperti keadaan properti, nama toko,karakter, petunjuk akting dan sebagainya.
Pemain/Pemeran/Tokoh, merupakan para pendukung isi cerita yang memiliki karakter peranan yang berbeda-beda. Pemain dalam teater diatur berdasarkan cerita dalam naskah.
Sutradara, merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater drama, film, dan sinetron.
Properti, merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. contohnya kursi,, meja,robot, dan lain-lain.
Penonton, adalah unsur dalam pementasan drama teater sandiwara atau film karena sebagai saksi dan hasil akhir kerabat kerja.
3.) 1. Drama
Istilah drama dalam bahasa yunani "Dran" atau "Draomai" yang artinya beraksi, berbuat, berlaku, bertindak. Secara lazim istilah drama artinya adalah salah satu bentuk teater yang menggunakan lakon dengan cara percakapan atau gerak gerik di atas pentas yang ditunjang beberapa unsur artistik dalam pertunjukan. Inti atau dasar dalam cerita drama tersebut adalah adanya konflik atau pertentangan, antara; tokoh, dengan dirinya sendiri, dengan orang lain, dengan masyarakat atau lingkungan.
2. Sandiwara
Pertunjukan teater disebut "Sandiwara" pada zaman pendudukan Jepang. Kata sandiwara (bahasa Jawa) berasal dari dua kata yaitu "Sandi" yang artinya samar-samar, rahasia dan, "Wara" yang artinya berita, anjuran atau pengajaran. Jadi kata Sandiwara menurut Ki Hajar Dewantara artinya adalah ajaran, nasihat, atau anjuran melalui perlambangan. Istilah ini mula-mula digunakan oleh P.K.G. Mangkunegara VII sebagai pengganti Toneel.
1. Teater Tradisional
Teater tradisional sering disebut dengan istilah "Teater Daerah" . Teater Tradisional ini merupakan salah satu bentuk teater yang berakar, bersumber dan dirasakan sebagai milik masyarakat di lingkungannya. Pengolahan teater ini berdasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Teater tradisional ini memiliki ciri-ciri yang spesifik kedaerahan dan menggambarkan bentuk kebudayaan dilingkungannya.
Ciri-ciri utama Teater Tradisional adalah;
Menggunakan bahasa daerah,
Ada unsur nyanyian dan tarian,
Diiringi tetabuhan (musik daerah),
Dagelan/ Banyolan selalu mewarnai,
Adanya keakraban antara pemain dan penonton,
Suasana santai.
Jenis teater yang dapat dikategorikan ke dalam teater tradisional adalah; Teater Rakyat, Teater Klasik, Teater Transisi.
a. Teater Rakyat
Teater rakyat lahir secara spontanitas dalam kehidupan masyarakat, dihayati dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. Umumnya teater rakyat lahir karena adanya dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, selanjutnya meningkat digunakan untuk kepentingan lain seperti kebutuhan untuk mengisi upacara adat.
Jenis-jenis teater rakyat yang ada di wilayah Indonesia, diantaranya;
Riau : Mendu dan Makyong.
Sumatera Barat : Bakaba dan Randai.
Kalimantan : Tatayungan dan Mamanda.
b. Teater Klasik
Teater klasik adalah suatu perkembangan seni teater yang telah mencapai tingkat tinggi baik corak maupun teknisnya. Kemapanan dari jenis teater klasik ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan atas seperti; Raja, bangsawan atau tingkat sosial tinggi lainnya. Oleh karena itu jenis kesenian klasik kebanyakan lahir di lingkungan istana (pusat kerajaan). Teater yang termasuk ke dalam jenis teater klasik diantaranya; Wayang Golek (Jawa Barat), Wayang Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
c. Teater Transisi
Teater transisi pada dasarnya juga bersumber pada teater tradisional, tetapi gaya pementasannya sudah mendapatkan pengaruh teater barat. Pengaruh dari teater barat terlihat pada tata cara penyajiannya. Meskipun pada teater transisi ini masih belum setia terhadap naskah teater, namun karena tumbuh dan berkembang di masyarakat perkotaan dan dimainkan oleh para pendatang, teater ini tidak mencerminkan aspirasi masyarakatnya secara utuh.
2. Teater Modern (Teater NonTradisional)
Teater modern atau istilah lainnya adalah teater nontradisional merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat perkotaan dan mendapatkan pengaruh teori-teori barat, terutama kaum terpelajar. Sejak abad ke-19 Indonesia sudah mengenal teater modern ini. Bentuk-bentuk pertunjukannya sangat terakomodir, antara lain; baca Puisi, Visualisasi Puisi, Musikalisasi Puisi, Deklamasi, Dramatik Reading, Monolog, Teater Konvensional, Teater Eksperimen, Teater Alternatif, Teater Jalanan, Jeprut, Happening Art, Pertunjukan Posmodernisme, Drama Televisi, Sinetron, Dunia Sineas dan Perfilman.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh hkari004 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 30 May 22