Berikut ini adalah pertanyaan dari egatriadani pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Tata cahaya panggung merupakan sarana penunjang dalam seni pertunjukan untuk memperjelas sesuatu yang dipertontonkan. Cahaya memungkinkan orang untuk bisa melihat, yang berarti dalam seni pertunjukan diperlukan pencahayaan panggung, baik itu cahaya alam maupun cahaya buatan. Kemampuan untuk mengatur cahaya alam sangat terbatas, karena itu untuk mengontrol pencahayaan dibutuhkan cahaya buatan. Pencahayaan panggung menggunakan cahaya buatan untuk memungkinkan penonton melihat pertunjukan, menunjukkan setting, membantu menciptakan suasana, dan berfungsi sebagai elemen komposisi. Tata cahaya panggung pada seni pertunjukan tradisional Indonesia, berfungsi sebagai sarana penerangan yang memiliki arti penerangan eksternal dan penerangan internal. Sebagai penerangan eksternal berfungsi menentukan jarak penglihatan yaitu menciptakan keadaan atau kondisi panggung agar dapat dilihat secara jelas oleh penonton, memperlihatkan seting, membuat suasana, dan menggabungkan elemen-elemen komposisi. Tata cahaya dalam seni pertunjukan tradisional yang menghasilkan obyek pandangan langsung maupun tidak langsung (bayangan), memiliki fungsi internal sebagai penerangan batin (sesuluh) bagi pelaku dan penonton yang menyaksikan. Jadi tata cahaya secara umum berfungsi untuk menyinari memiliki arti sempit terkena cahaya langsung dan menerangi berarti menjadikan segalanya terang dan jelas. Penempatan penerangan pada titik tengah atau axis mundi atau dead centre atau poros, merupakan posisi tawar dan posisi penentu dari perputaran atau gerakan. Tata cahaya panggung pada seni pertunjukan tradisional umumnya bersumber dari api yang merupakan sumber kehidupan dan juga sebagai sumber kemusnahan.
Stage lighting is a supporting aspect in performing arts that enables audience to see the performance on stage clearly. Setting the stage lighting, either natural or artificial, is necessary in performing arts. Natural lighting is not easy to control; therefore, people use artificial lighting on stage to enable people to see the performance. Artificial lighting also indicates the setting, creates the atmosphere and functions as the element of composition. Stage lighting in Indonesian traditional performing arts functions as a means of external and internal lighting. As a means of external lighting, it determines the distance of eyesight and the stage to create the stage condition. External lighting also indicates the setting, creates the atmosphere and combines the element of composition as well. Lighting design in Indonesian traditional performing arts which creates direct vision or shadow has an internal function as spiritual ‘lighting’ (sesuluh) both for the stage performer and audience. The general function of lighting design is to’shine’ which implies a narrow meaning and to ‘light’ which means to make everything clear and visible. The position of lighting at the centre poin of the stage or ‘axis mundi’ (dead centre) is a neutral or decisive position of rotation or movement. Traditional stage lighting usally comes from fire, a source of life and distruction.
Kata Kunci : Seni Pertunjukan, Indonesia, Tata Cahaya,
Penjelasan:
semoga membantu:)
#NO COPAS
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh neys0 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 24 Jul 21