Berikut ini adalah pertanyaan dari setawijayaz pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Lewat gaya melucunya yang unik, pendongeng asal Aceh, Agus PM TOH, mengajak penonton memberikan tepukan tangan dan sorakan sebagai iringan musik. Cerita sejarah Kota Bogor diantarkan Agus dengan sederhana dan mudah dicerna terutama untuk kalangan perempuan.
Hari itu, Agus berusaha menceritakan sejarah yang ada di Kota Bogor, dalam kesempatan Hari Jadi ke-534 Bogor (HJB). Ia berhasil membawa cerita Bogor menjadi unik lewat alat-alat sederhana yang dibuatnya sendiri untuk mendukung cerita.
Tiga cerita sejarah di Kota Bogor kembali diperkenalkan kepada warga Bogor untuk kembali diingat. Lewat "Relasi Tiga Tema" ia mengulas dongeng Tugu Kujang, Batu Tulis, dan Raden Saleh.
"Kujang, semacam pisau yang berliuk-liuk dipakai masyarakat untuk memotong padi," ujar Agus dalam narasi dongengnya yang dilakukan di Bogor Green Room, Balai Kota Bogor, pekan lalu.
Penonton pun diajak mengingat kembali. Bahkan mereka yang belum mengetahui sejarahnya, akan paham jika tradisi suku Sunda, Jawa Barat, menyimpan keanekaragaman kujang. "Ada kujang badak, naga, bangkong, pokoknya beragam kujang," tutur Agus.
Agus pun menceritakan kujang bukan tanpa arti hingga sampai dibuat Tugu Kujang di Kota Bogor. Selain sebagai alat untuk pertanian oleh masyarakat zaman dahulu, bentuknya yang meliuk-liuk juga mempunyai arti.
Ujungnya runcing menandakan cara berpikir yang fokus dengan adanya tujuan hidup. Agus juga mengungkapkan, liukan yang ada pada kujang tidak begitu saja sebagai hiasan menarik karena alat tersebut juga sebagai barang simpanan.
"Kujang yang meliuk-liuk atau berliku-liku itu menggambarkan kehidupan yang tidak melulu lurus," ungkap Agus dalam ceritanya.
Liukan kujang juga menyimbolkan aliran Sungai Cisadane hingga Sungai Cilincing.
Meski sekarang kujang sudah tak lagi menjadi barang simpanan warga Kota Bogor, namun sejarahnya masih ada. Pembuatan Tugu Kujang pada 1982 silam menjadi wujud adanya sejarah senjata tradisional tersebut di Kota Bogor. Senjata itu pun dijadikan souvenir khas Kota Bogor.
Batu Tulis menjadi tema selanjutnya, salah satu prasasti zaman Prabu Siliwangi juga menjadi salah satu sejarah di kota berjulukan Kota Hujan itu. Zaman tersebut menceritakan bagaimana hijaunya Kota Bogor. "Belanda tidak ada bikin hutan, tapi saat itu Prabu Siliwangi melestarikan hutan di wilayah Kota Bogor pada zamannya," kata Agus.
Banyaknya hutan membuat air masih melimpah tanpa kekeringan lalu dibuat penampung atau telaga. Mulai dari Telaga Warna, Telaga Kahirupan, Telaga Gede, dan lainnya, yang bisa menampung air yang ada. Hingga akhirnya banyak parit-parit raksasa yang menampung aliran air melimpah kala itu.
Saat Kerajaan Pajajaran muncul, bahkan parit sampai ke Sungai Cisdane. Kapal-kapal yang berlayar pada zaman itu bahkan bisa sampai ke Ciliwung dan Jayakarta. Kota hijau yang masih asri keadaan alamnya tercipta pada zaman prabu Siliwangi dan Prasasti Batu Tulis menjadi peninggalan yang kini ada di daerah Jalan Batu Tulis, Kota Bogor.
Satu lagi relasi cerita yang ada di Kota Bogor yaitu kisah Raden Saleh, pelukis dari Hindia Belanda. Hutan-hutan saat kerajaan Prabu Siliwangi lalu, mulai hilang pada saat kedatangan Belanda.
"Tanah kerajaan diambil Belanda, begitu pun juga hutan. Raden Saleh marah, dia pergi jauh ke hutan-hutan di Gunung Gede," ungkap Agus saat bercerita. Dalam perjalanannya bertemu titisan Prabu Siliwangi di gunung tersebut, lalu ia bertemu dengan harimau tua.
Meski Raden Saleh takut, namun jiwa seni pelukisnya tidak hilang. Semenjak itu, Raden melukis harimau yang ia lihat, lalu kuda, dan banteng yang pernah ditemuinya juga dilukis. Bahkan Raden Saleh merantau ke negeri Eropa melanjutkan karya-karyanya.
Di masa tuanya, Raden Saleh kembali ke Kota Bogor untuk bertemu dengan keluarganya. Sampai saat ia meninggal, Raden Saleh dikubur di samping pemakaman istrinya yang sekarang masih berlokasi di Jalan Pahlawan, Kota Bogor.
Tiga cerita yang diangkat oleh Agus menjadi simbol, ada banyaknya sejarah yang kini menjadi daya tarik pariwisata di Kota Bogor. Tugu Kujang berada di pusat Kota Bogor yang menjadi salah satu simbol budaya Sunda.
Sementara, Prasasti Batu Tulis juga menjadi wisata sejarah yang mengingatkan bagaimana hijaunya Kota Bogor dahulu kala. Pemakaman Raden Saleh juga masih bisa dikunjungi masyarakat hingga sekarang sebagai wisata sejarah.
Agus PM TOH mengemas cerita tiga sejarah yang ada di Kota Bogor dengan ringan dan unik. Untuk menggambarkan hutan, Agus menggunakan bagian bawah sapu ijuk yang ia pasangkan di panggung kecil hadapannya, dia bahkan membuat gambar-gambar kujang untuk menjelaskan cerita Tugu Kujang, beragam aksesoris unik dari sorban dan sarung di kepalanya juga menjadi hiburan tersendiri.
Relasi Tiga tema bisa menunjukkan bahwa Bogor punya cerita. Sejarah pun membentuk Bogor hingga seperti sekarang. Wali Kota Bogor Bima Arya juga bertekad mengembalikan Kota Hujan tersebut menjadi kota hijau kembali sesuai sejarahnya terdahulu kala.
Penjelasan:
kota Bogor
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh eldaffa770 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 11 Jul 21