Berikut ini adalah pertanyaan dari yuliamahdiyana100 pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Tembikar Jepang dibedakan oleh dua tradisi estetika yang terpolarisasi. Di satu sisi, ada tradisi gerabah yang sangat sederhana dan dibuat secara kasar, kebanyakan dari gerabah dan menggunakan palet warna tanah yang diredam. Ini berkaitan dengan Buddhisme Zen dan banyak guru terbesar adalah pendeta, terutama pada periode-periode awal. Banyak potongan juga terkait dengan upacara minum teh Jepang dan mewujudkan prinsip estetika wabi-sabi ("penghematan-karat / patina"). Sebagian besar perlengkapan raku , yang dekorasi akhirnya sebagian acak, ada dalam tradisi ini. Tradisi lainnya adalah barang-barang pabrik yang sangat selesai dan berwarna cerah, kebanyakan dari porselen, dengan dekorasi yang rumit dan seimbang, yang mengembangkan gaya porselen Cina dengan cara yang berbeda. Tradisi ketiga, dari batu sederhana namun berbentuk sempurna dan berlapis kaca , juga berhubungan lebih dekat dengan tradisi Cina dan Korea.
Pada periode Dinasti Han, pembuatan keramik telah mendapat perhatian dari pemerintah. Hal ini ditandai dengan adanya produksi keramik secara besar-besaran yang diberi cap tempat produksi dan kantor-kantor pemerintah. Pada masa ini dikembangkan teknik glasir dengan api kecil dengan bahan dasar lead dan bahan-bahan lain untuk menghasilkan warna-warna yang diinginkan, seperti hijau, kuning dan cokelat.
Ciri khas keramik Dinasti Qing antara lain ditunjukkan dengan warna yang lebih cerah, sedangkan tema-tema lukisan menjadi semakin rumit.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh azraputri990 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 08 Jun 21