Berikut ini adalah pertanyaan dari katharinaelice pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Dalam seni musik kita mengenal istilah pola irama. Pola irama adalah panjang pendeknya sebuah nada. Panjang pendeknya nada dapat dihitung berdasarkan jumlah ketukan. Ketukan dari nada yang teratur digambarkan seperti bunyi pada detak jarum jam. Pola irama yang memiliki dua hitungan atau ketukan disebut sebagai duple. Berikut ini penjelasannya.
Penjelasan:
Hal mendasar dari sebuah seni musik adalah bunyi yang umumnya juga disebut dengan nada. Nada merupakan bunyi yang memiliki getaran teratur dalam tiap detik dengan sifat tinggi, panjang, keras, lembut, dan warna yang berbeda. Seperti yang telah dijelaskan di atas, kita mengetahui bahwa pola irama adalah panjang pendeknya sebuah nada. Pola irama dapat juga disebut dengan birama. Lebih rinci lagi, birama adalah sebuah tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan atau hitungan dalam satu ruas birama. Batas-batas garis vertikal pada not balok menunjukkan satu ruas birama dan ini biasa disebut sebagai garis birama.
Tiap birama dalam musik mempunyai tekanan suara yang teratur yang digolongkan menjadi arsis dan aksen. Arsis adalah birama yang ringan/lembut sedangkan aksen adalah birama yang keras/kuat. Suatu lagu yang pendek biasanya terdiri atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu yang biasa umumnya terdiri dari 32 birama.
Mari kita simak beberapa jenis beserta contoh-contohnya berikut ini:
1. Birama dua ketuk. Birama ini memiliki 2 ketukan dan disebut juga dengan duple. Contoh birama 2 ketukan adalah 2/2, 2/4. Contoh lagu Indonesia yang memiliki birama 2/4 adalah:
Manuk Dadali (lagu daerah dari Jawa Barat)
Cik-cik Periok (lagu daerah dari Kalimantan Barat)
Ampar-ampar Pisang (lagu daerah dari Kalimantan Selatan)
Hari Merdeka (lagu perjuangan/nasional)
2. Birama tiga ketuk. Birama ini memiliki 3 ketukan dan disebut juga dengan triple. Contoh birama 3 ketukan adalah 3/2, 3/3, dan 3/4. Contoh lagu Indonesia yang memiliki birama 3/4 adalah:
Tumpi Wahyu (lagu daerah dari Kalimantan Tengah)
Lisoi (lagu daerah dari Sumatera Utara)
Burung Tantina (lagu daerah dari Maluku)
Burung Kakatua (lagu daerah dari Maluku)
3. Birama empat ketuk. Birama ini memiliki 4 ketukan dan disebut juga dengan quadruple. Contoh birama 4 ketukan adalah 4/2, 4/4. Contoh lagu Indonesia yang memiliki birama 4/4 adalah:
Lagu Indonesia Raya (lagu kebangsaan RI)
Butet (lagu daerah dari Sumatera Utara)
Bungong Jeumpa (lagu daerah dari Aceh)
Ayam Den Lapeh (lagu daerah dari Sumatera Barat)
Injit Injit Semut (lagu daerah dari Jambi)
Jali-Jali (lagu daerah dari Betawi/Jakarta)
4. Birama enam ketuk. Birama ini memiliki 6 ketukan dan disebut juga dengan sixtuple. Contoh birama 6 ketukan adalah 6/4, 6/8. Contoh lagu Indonesia yang memiliki birama 6/8 adalah:
Naik-naik ke Puncak Gunung (lagu dari daerah Maluku)
Desaku Yang Kucinta (lagu ciptaan L. Manik)
Catatan tambahan: Untuk jenis birama yang lebih terdiri lebih dari empat ketukan dapat disebut dengan quintlupe (birama dengan 5 ketukan), sixtuple (seperti dijelaskan di atas, yaitu birama dengan 6 ketukan) dan septuple (birama dengan 7 ketukan).
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh pasektrisna2004 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 20 Jul 22