Jawaban:

Nomor 1: Seconde besar

• Nada E ke nada Fis (jika intervalnya naik), dan nada E ke nada D (jika intervalnya turun).
• Nada Gis ke nada Ais (jika intervalnya naik), dan nada Gis ke nada Fis (jika intervalnya turun).

Nomor 2: Terts besar

• Nada d ke nada fis (jika intervalnya naik), dan nada d ke nada bes (jika intervalnya turun).
• Nada f' ke nada a' (jika intervalnya naik), dan nada f' ke nada des' (jika intervalnya turun).

Nomor 3: Kuint murni

• Nada B ke nada fis (jika intervalnya naik), dan nada B ke nada E (jika intervalnya turun).
• Nada fis ke cis' (jika intervalnya naik), dan nada fis ke B (jika intervalnya turun).

Nomor 4: Sekt besar

• Nada dis ke nada bis (jika intervalnya naik), dan nada dis ke nada Fis (jika intervalnya turun).
• Nada A ke nada fis (jika intervalnya naik), dan nada A ke nada C (jika intervalnya turun).

Nomor 5: Septime besar

• Nada cis ke nada bis (jika intervalnya naik), dan nada cis ke nada D (jika intervalnya turun)
• Nada a ke nada gis' (jika intervalnya naik), dan nada a ke nada Bes (jika intervalnya turun)

Penjelasan:

Untuk semua jenis interval:

• Gunakan perbedaan posisi abjad, atau perbedaan posisi pada paranada untuk menentukan perbedaan posisinya. Untuk "kualitas" intervalnya (besar, kecil, augmented/lebih, diminished/kurang), dapat menggunakan tuts piano/keyboard untuk menentukan jaraknya, atau dengan pemahaman perbedaan jarak antar nada dalam satuan laras/tone.

• Jangan lupakan teori tentang tangga nada (scale) juga.

• Jangan lupa pula bahwa berdasarkan arah nadanya, interval bisa dibedakan atas interval naik (ascending) dan interval turun (descending).

Nomor 1: Seconde besar

Interval seconde besar, atau seconde mayor, adalah interval dari nada posisi pertama ke nada posisi kedua, dengan jarak 1 laras/tone. Perbedaan posisinya = 2 - 1 = 1.

• Jika nada pangkal (awal) adalah E, maka nada E merupakan nada posisi pertama. Nada posisi kedua secara natural adalah F. Namun, jarak E ke F hanya ½. Agar berjarak 1, nada selang, yaitu nada F harus dinaikkan ½ menjadi F♯ (Fis).

• Jika nada pangkal (awal) adalah Gis, maka nada Gis merupakan nada posisi pertama. Nada posisi kedua secara natural adalah A. Namun, jarak Gis ke A hanya ½. Agar berjarak 1, nada selang, yaitu nada A harus dinaikkan ½ menjadi A♯ (Ais).

Penjelasan di atas adalah untuk interval yang arahnya naik. Untuk interval yang arahnya turun, tinggal dibalik saja. Nada E dan Gis di atas dianggap sebagai nada selang, yang artinya kedua nada tersebut adalah nada posisi kedua. Sehingga, untuk interval seconde besar yang arahnya turun, nada E ke nada D, dan nada Gis ke nada Fis.

Selanjutnya penjelasan dipersingkat saja ya.

Nomor 2: Terts besar

⇒ Interval dari nada posisi pertama ke nada posisi ketiga.

⇒ Jarak interval: 2

⇒ Perbedaan posisi: 3 - 1 = 2

• Nada yang berbeda 2 posisi di atas nada d adalah f. Namun jaraknya 1½. Agar berjarak 2, nada f dinaikkan menjadi fis.
• Nada yang berbeda 2 posisi di atas nada f'adalah nadaa'. Jaraknya sudah sesuai, yaitu 2.
• Nada yang berbeda 2 posisi di bawah nada d adalah B. Namun jaraknya 1½ (menurun). Agar berjarak 2, nada B diturunkan menjadi Bes.
• Nada yang berbeda 2 posisi di bawah f' adalah d'. Namun jaraknya 1½ (menurun). Agar berjarak 2, nada d' diturunkan menjadi des'.

Nada des' ekuivalen enharmonik dengan nada cis'. Tetapi, posisi nada cis' adalah 3 di bawah f'. sehingga interval umumnya bukan terts, melainkan kuart. Jadi, bisa saja menjawab cis', tetapi ini hanya benar secara "praktik", dan tidak benar secara teori.

Mohon maaf, untuk nomor 3 sampai nomor 5, jika perlu dijelaskan, silahkan berkomentar ya. Prinsipnya sama saja. Karena saya ada keperluan, maka belum bisa melengkapinya.