Pola irama | 1 . 1 . | menggunakan birama (tanda birama) 4/4.
 

Pembahasan

Pada sistem notasi angka, angka tak bergarisdi atasnya melambangkan nada dengandurasi 1 ketukan, dengan nilai ¼. Simbol titik tak bergaris memperpanjang durasi nada yang tertulis sebelumnya, sebesar 1 ketukan, dengan nilai ¼ juga.

Jadi, untuk pola irama | 1 . 1 . |:

• Angka 1 tak bergaris ⇒ 1 ketukan, bernilai ¼.
• Simbol titik tak bergaris ⇒ 1 ketukan, bernilai ¼.
  ⇒ memperpanjang durasi not angka 1 (Do) yang pertama, menjadi 2 ketukan.
• Angka 1 tak bergaris ⇒ 1 ketukan, bernilai ¼.
• Simbol titik tak bergaris ⇒ 1 ketukan, bernilai ¼.
  ⇒ memperpanjang durasi not angka 1 (Do) yang kedua, menjadi 2 ketukan.

Total ada 4 ketukan = 4 × ¼ = 1.

Namun tidak begitu dalam musik, agak sedikit berbeda. Perhitungannya benar, namun hasil akhirnya kurang tepat.

Tanda birama direpresentasikan dalam bentuk menyerupai pecahan. Pada sistem notasi angka, benar-benar menggunakan representasi pecahan, dengan:

• pembilang menyatakan banyak ketukan (atau satuan beat) dalam satu birama,
• penyebut menyatakan satuan atau nilai dari setiap ketukan.

Sebagai contoh:

• Tanda birama 4/4: satu birama berdurasi 4 ketukan, dengan setiap ketukannya bernilai ¼. Ini sama dengan 4 × ¼ seperti di atas.
• Tanda birama 6/8: satu birama berdurasi 6 ketukan, dengan setiap ketukannya bernilai 1/8. Ini sama dengan 6 × 1/8.
• Dan seterusnya.

Jadi, untuk pola irama di atas, 1 birama berdurasi 4 ketukan, dengan setiap ketukannya bernilai ¼. Akibatnya, tanda birama yang sesuai adalah 4/4.

Jika dipadankan dengan matematika, 4/4 = 1 seperti perhitungan di atas, tetapi tetap dituliskan 4/4.