carilah informasi mengenai tokoh tari dari daerah kalimantan barat, baik

Berikut ini adalah pertanyaan dari arvianavivian pada mata pelajaran Seni untuk jenjang Sekolah Dasar

carilah informasi mengenai tokoh tari dari daerah kalimantan barat, baik seorang pencipta tari, penari, atau pemimpin sanggar tari​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Indonesia kaya akan beragam corak sendra tari. Seni tari ini juga telah ditekuni dan dikembangkan oleh sejumlah seniman tari. Salah satunya seniman tari asal Jawa Barat yang sudah melegenda karena karya-karyanya adalah Raden Tjetje Somantri. Dia adalah seorang pencipta tari, penari dan pemimpin sanggar tari terkenal dari Jawa Barat. Berikut ini penjelasan mengenai tokoh tari tersebut.

Pembahasan :

Raden Tjetje Somantri adalah saeorang pelopor tari kreasi Sunda, Jawa Barat, yang juga merupakan salah seorang tokoh yang mendirikan Badan Kebudayaan Djawa Barat (BKDKB) dan Badan Kebudayaan Indonesia (BKI). Beliau lahir pada tahun 1892 dan meninggal tahun 1963 pada usia 71 tahun. Nama lengkapnya adalah R. Rusdi Somantri, yang kemudian lebih dikenal dengan nama Tjetje. Ia lahir di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta dari pasangan Raden Somantri dan istrinya yang bernaama Nyi Raden Siti Munigar, seorang gadis ningrat asal Bandung. Jenjang pendidikan yang pernah dilaluinya adalah HIS dan MULO di Bandung. Ia mempelajari tari Tayub pertama kali di Kabupaten Purwakarta pada tahun 1911, dari R. Gandakusumah (Aom Doyot). Kemudian ia juga belajar tari Wayang dari Aom Menin, Camat Buahbatu di kota Bandung, Jawa Barat.

Pada tahun 1930, Tjetje bertemu dengan R.M. Sutignja dan banyak mendapat petunjuk lebih dalam mengenai kepenarian Jawa. Ia kemudian juga mempelajari tari Jawa kepada Sudiani dan Sujono, pelatih tari yang bertempat di Gedung Mardi Harjo. Sudiani dan Sujono adalah dua orang pelatih tari di Perkumpulan Tirtayasa dan Sekar Pakuan pimpinan Tb. Oemay Martakusumah. Dan baru kemudian di tahun 1935, Tjetje bertemu dengan Tb. Oemay Martakusumah, pimpinan Badan Kesenian Indonesia (BKI) dan seorang pegawai Jawatan Kebudayaan Jawa Barat.  

Di tempat itu jiwa seni Tjetje kemudian tersalurkan, bakat dan kreativitasnya juga terbina. Ia lalu dijadikan sebagai salah satu pengajar tari di BKI. Di dalam wadah kesenian itulah ia berkarya menciptakan berbagai macam tarian. Tari yang diciptakannya sebagian besar adalah tari putri, seperti tari Anjasmara, Sekarputri, Sulintang, Ratu Graeni, Kandagan, Merak, Srigati, Dewi, Topeng Koncaran, dan sebagainya. Tari-tarian putra yang juga ia ciptakan antara lain: Kendit Birayung, Menak Jingga, Yuyu Kangkang, Panji, dan sebagainya. Sedangkan kostum tari-tariannya sebagian besar didesain oleh Tb. Oemay Martakusumah.

Menjadi catatan penting bahwa karya tari Tjetje Somantri telah memperkaya khasanah seni tari Jawa Barat. Ia dikenal sebagai seorang koreografer pembaharu tari Sunda, yang kemudian banyak menginspirasi seniman-seniman tari lainnya. Ia juga berhasil ’mendobrak’ citra penari wanita (ronggeng) yang sebelumnya terkenal jelek menjadi terhormat. Selain itu, ia pun berhasil membuat suatu tradisi baru dalam pertunjukan tari, yakni dengan membuat tari rampak. Bersama tim penarinya, karya-karya sering dipentaskan di berbagai pertunjukan seni, di dalam maupun di luar negeri, serta diajarkan di berbagai sekolah. Dan saat ini sebagian karya tarinya menjadi salah satu mata kuliah penting di sekolah seni dan di perguruan tinggi seni.

R. Tjetje Somantri bersama dengan pengajar tari Sunda lainnya mencoba hal baru dengan tarian kreasi pada tahun 1946 dengan menciptakan Tari Dewi. Tak berselang lama beberapa tari kreasi lain yang diciptakannya antara lain: Anjasmara I dan II (1946), Puragabaya (1947), Kendit Birayung (1947), Dewi Serang dan Sulintang (1948). Dan dari mulai tahun 1949, Tjetje lebih banyak menciptakan tari kreasi untuk ditarikan oleh kaum perempuan, antara lain: Komala Gilang Kusumah, Ratu Graeni (1949), Topeng Koncaran, Srigati, Golek Purwokertoan (1950), Rineka Sari (1951), Kukupu (1952), Sekar Putri (1952-1954), Tari Merak (1955), Golek Rineka (1957), Nusantara, Anjasmara III dan Renggarini (1958). Dari karya-karya tarinya tersebut membuat R. Tjetje Somantri menjadi identik dengan tari kreasi.

Pelajari Lebih Lanjut

Mudah-mudahan hal ini cukup menjawab. Apabila ingin mempelajari lebih lanjut, kakak sarankan untuk mempelajari juga hal berikut ini:

1. Materi tentang tokoh-tokoh tari modern, yang ada di link yomemimo.com/tugas/79584. Kemudian juga

2. Materi tentang tokoh-tokoh pencipta tari kreasi, yang ada di link yomemimo.com/tugas/1686660  

3. Materi tentang definisi tari menurut tokoh tari, yang ada di link yomemimo.com/tugas/11380953  

Detil Jawaban  

Kelas: 7 (SMP)  

Mapel: Seni dan Budaya

Bab: 5 - Elemen Gerak Tari  

Kode: 7.19.5

Kata kunci: tokoh tari, tokoh tari jawa barat, penari, tari kreasi, pencipta tari

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nikadekseniastiti dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 11 May 21