Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan dan krisis air bersihmerah, salah satunya daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Warga di beberapa dusun di
unungkidul terpaksa mengandalkan air sungai untuk keperluan minum dan mandi
Air sungai menjadi andalan sebab harga air bersih yang dijual pihak swasta melalui
ok-tangki keliling terlampau mahal Selain itu, tidak seluruh wilayah dusun di
unung Kidul yang dilewati oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM
arga yang tidak memiliki meteran PDAM biasanya meminta' air pada warga lain
ng membeli meteran PDAM. Selain itu, pilihan warga adalah membeli air dari truk
asta yang berkeliling dengan harga dua kali lipat dari harga PDAM, yakni sekitar Rp
Snbu per tangki dengan kapasitas lima liter air
Bagi warga dusun yang mayoritas petani gaplek (singkong) biaya tersebut sangat
ahal alhasil ketika tak ada hasil dari pertanian, mereka akan menjual ternak untuk
ya membeli air bersih selama kemarau. Sebenarnya sudah ada bantuan dari
nerintah terkait tangki air. Namun krisis air masih saja terjadi karena selain jumlah
um cakupan wilayah pengiriman juga masih cukup luas sehingga tidak merata
kemarau panjang, warga di daerah ini, terpaksa harus berjalan sejauh 4 kilometer
Sungai Gowang di Desa Giring untuk sekadar mandi dan mengambil sejerigen
Warga Gunung Kidul berharap instalasi air yang dipasang pemerintah daerah
am mengatasi krisis air dan antisipasi musim kemarau bisa lebih merata​