Bagaimana Cerita Nabi Ibrahim Tatkala Datang Sekelompok Malaikat Yang Berwujud

Berikut ini adalah pertanyaan dari grandissby pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Bagaimana Cerita Nabi Ibrahim Tatkala Datang Sekelompok Malaikat Yang Berwujud Manusia?


Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kala itu, ketika Ishaq lahir, Nabi Ibrahim AS berumur seratus tahun. Sementara jarak umur dengan Nabi Ismail yaitu 13 tahun.

Dalam buku Kisah Bapak dan Anak dalam Alquran oleh Adil Musthafa Abdul Halim dijelaskan, lahirnya Ishaq seperti tercantum dalam firman Allah surat Ash-Shaffat ayat 112–113 yang berbunyi :

وَبَشَّرْنَٰهُ بِإِسْحَٰقَ نَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ وَبَٰرَكْنَا عَلَيْهِ وَعَلَىٰٓ إِسْحَٰقَ ۚ وَمِن ذُرِّيَّتِهِمَا مُحْسِنٌ وَظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ مُبِينٌ

Wa basysyarnāhu bi`is-ḥāqa nabiyyam minaṣ-ṣāliḥīn. Wa bāraknā 'alaihi wa 'alā is-ḥāq, wa min żurriyyatihimā muḥsinuw wa ẓālimul linafsihī mubīn

“Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang shaleh. Kami limpahkan keberkahan atas-Nya dan atas Ishaq. Dan di antara anak cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata.”

Nabi Ibrahim AS memang terkenal sebagai orang yang pemurah dan memuliakan tamunya. Suatu hari para malaikat datang menemuinya untuk memberi kabar Allah mengutus mereka kepada kaum Nabi Luth AS. Lalu para malaikat memberikan salam kepadanya.

Nabi Ibrahim menjawab salamnya dan segera menyiapkan sebuah daging sapi untuk mereka. Sebab, saat itu dia belum mengetahui siapa mereka sebenarnya.

Setelah disajikan, tampaknya mereka tidak tertarik dengan sapi panggang. Nabi Ibrahim AS heran dan timbul rasa takut karena mereka tidak mau menyentuh makanan yang dia sajikan.

Melihat reaksi Nabi Ibrahim AS, para malaikat berkata “Wahai Ibrahim, jangan takut. Sesungguhnya kami adalah utusan Tuhan kamu. Kami telah diutus untuk membinasakan kaum Nabi Luth AS.”

Mendengar kabar itu, istri Nabi Ibrahim AS, Sarah tersenyum gembira. Saat itu juga para malaikat memberi kabar kepada Sarah tentang Ishaq.

“Wahai Sarah, sesungguhnya Allah menganugerahi kepadamu seorang anak yang bernama Ishaq. Dan Ishaq akan memiliki keturunan yang bernama Yaqub,” kata mereka.

Mendengar kabar itu, sontak Sarah kaget dan tidak percaya, “Bagaimana bisa orang yang mandul dan tua seperti aku ini yang memiliki suami yang juga sudah tua dapat melahirkan seorang anak?,” tanya dia.

Mereka menjawab agar Sarah percaya terhadap kekuasaan Allah, “Wahai Sarah, janganlah kamu merasa heran terhadap kekuasaan Allah juga terhadap rahmat dan keberkahan-Nya kepada kamu serta kepada semua orang mukmin,” jawab mereka.

Sementara Nabi Ibrahim sangat heran setelah mendengar kabar itu. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah surat Al-Hijr ayat 54 :

قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِى عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِىَ ٱلْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ

Qāla a basysyartumụnī \'alā am massaniyal-kibaru fa bima tubasysyirụn

“Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?”

Menanggapi reaksi Nabi Ibrahim AS, para malaikat menjawab, “Wahai Ibrahim ini adalah perkara dan kehendak Allah. Dan kabar yang kami bawa ini adalah sesuatu yang pasti. Sesungguhnya Allah menganugerahkan seorang anak laki-laki yang akan menjadi orang alim bernama Ishaq saudaranya Ismail.”

Mendengar jawaban para malaikat, dia mengatakan seandainya Ismail bersamanya, ada di hadapannya pasti akan ia kabarkan tentang kelahiran saudaranya.

Allah berfirman dalam surat Maryam ayat 49 :

فَلَمَّا ٱعْتَزَلَهُمْ وَمَا يَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا نَبِيًّا

Fa lamma\'tazalahum wa mā ya'budụna min dụnillāhi wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya'qụb, wa kullan ja'alnā nabiyyā.

“Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak, dan Ya'qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi.”

Kemudian lahirlah Nabi Ishaq AS yang berarti kabar gembira yang dibawa oleh para malaikat benar-benar terwujud. Sementara Nabi Ishaq AS nantinya melahirkan keturunan yang akan menjadi nabi dan rasul. Di antara keturunannya ada Aishu yang melahirkan bangsa Romawi. Oleh karena itu, orang Arab menjuluki orang Romawi dengan Al-Aish.

Selain Aishu, ada pula Nabi Yaqub AS. Dia diberi nama Yaqub karena lahir setelah Aishu. Dari Nabi Yaqub AS ini lahir Bani Israil. Dalam bahasa Ibrani Israil artinya Yaqub.

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : الكَرِيمُ ، ابْنُ الكَرِيمِ ، ابْنِ الكَرِيمِ ، ابْنِ الكَرِيمِ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ

Abu Hurairah RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang mulia, anak orang mulia, anak orang mulia adalah Yusuf bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.” (HR Imam Ahmad).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh omiridwan02 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 04 May 22