Berikut ini adalah pertanyaan dari HyundaJeon2922 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
a michael camdessus
b george soros
c thomas robert malthus
d harold d. laswell
e charles wright
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Krisis ekonomi global yang menyebabkan krisis moneter di sebagian besar Asia Tenggara, diduga disebabkan oleh spekulan terbesar yaitu George Soros (B).
Penjelasan:
Berdasarkan berita yang ditulis CNN Indonesia, tudingan ini diungkapkan oleh Mahathir Muhammad.
Dia mengatakan perusahaan milik George Soros membuat nilai tukar sejumlah mata uang Asia Tenggara melemah alias anjlok. Perusahaan tersebut adalah Quantum Fund, yang operasionalnya di Asia sangat besar.
Saat itu Quantum Fund melakukan spekulasi dengan meminjam mata uang Thailand dalam jumlah besar. Pada saat itu Thailand dan AS memiliki nilai tukar yang setara sehingga mereka merasa aman jika memiliki utang AS. Namun ternyata dolar AS semkin menguat dan menggerus nilai transaksi yang berjalan.
Nah George Soros melihat bahwa pelemahan baht akan parah. Maka dengan modal US$ 1 miliar, dia melakukan spekulasi. Betul saja, baht mengalami pelemahan hingga 60% terhadap dolas AS.
George Soros juga dikaitkan dengan Black Wednesday di 1992. Dia melakukan spekulasi atas poundsterling. Di tahun 1987, Inggris mencoba mengaitkan poundsterling dengan deutsche mark yang merupakan tolak ukur mata uang negara-negara yang sepakat menggunakan Exchange Rate Mechanism (ERM). Aksi ini membuat Goerge Soros cuan US$ 2 miliar.
Pelajari lebih lanjut:
Pelajari lebih lanjut materi tentang pengaruh krisis ekonomi global ke tingkat konsumsi Indonesia pada yomemimo.com/tugas/2400608
#BelajarBersamaBrainly
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Alvintaa dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 06 Jun 22