Corak kehidupan masyarakat pada Zaman Neolitikum ialah bercocok tanam dan beternak. Mereka mulai memelihara hewan tertentu serta memproduksi garam dan menangkap ikan bagi mereka yang tinggal di tepi pantai. Masyarakat pada zaman ini bercocok tanam dengan dengan menggunakan teknik slash and burn yaitu menebang pohon pohon dan belukar lalu dibakar sehingga menciptakan ladang ladang kosong yang digunakan untuk lahan pertanian, ataupun dengan cara berhuma yaitu membuka perladangan dengan membersihkan hutan dan menanaminya.   Hasil pertaniannya antara lain keladi, pisang, kelapa, salak, rambutan, sukun, dan duku. Untuk hewan ternaknya yaitu ayam, kerbau, sapi, kuda, dan babi.

Kemampuan untuk berpikir dan bertahan hidup dalam manusia mengakibatkan masyarakat pada masa ini sudah mulai menetap dan berkembang menjadi kelompok kelompok manusia.Yang menggunakan tradisigotong royong menjadi bagian dari corak kehidupan masyarakatnya. Selain itu, pada masa ini juga sudah ada istilah pembagian kerja antara wanita dan pria serta istilah pemimpin yang dipilih berdasarkan musyarawarah.

Pembahasan:

Zaman Praaksara di Indonesiadibagi menjadi 3 macam mata pencaharian yaitumasa berburu dan meramu, masa bercocok tanam dan masa perundagian. Masa bercocok tanam dan beternak disebut juga dengan Zaman Neolithikum. Masa bercocok tanam dan beternak ini terjadi sekitar tahun 1500 SM, yang dimana pada masa ini Nusantara juga dihuni atau ditinggali oleh pendatang dari bangsa Melayu Austronesia dari ras Mongoloidatau yang biasa dikenal dengan bangsaProto Melayu atau Melayu Tua.Bangsa Proto Melayu ini membawa kebudayaan baru yaitubudaya neolitik atau budaya batu baru. Selain itu, bangsa ini juga membawa pengaruh lain yaitu tradisi mencocok tanam, yang dikarenakan bangsa Proto Melayu pertama kali singgah di wilayah Vietnam dan Thailand yang mana sudah mengenal lebih dulu tradisi bercocok tanam.

Masa Neolitikum juga disebut dengan masa kebudayaan kapak persegi dikarenakan pada zaman ini banyak ditemukan kapak dari batu yang sudah dihaluskan atau sudah diumpam sehingga alat alat ini menjadi semakin sempurna, seperti beliung, kapak corong, dan kapak lonjong. Alat alat ini biasa mereka pergunakan untuk kegiatan bercocok tanam dan beternak.  

Corak Kehidupan Sosial Ekonomis :

Pada zaman ini cara hidup berburu dan meramu dari zaman sebelumnya perlahan lahan mulai ditinggalkan dan mereka mulai memelihara hewan tertentu serta memproduksi garam dan menangkap ikan bagi mereka yang tinggal di tepi pantai. Masyarakat pada zaman ini bercocok tanam dengan dengan menggunakan teknik slash and burn yaitu menebang pohon pohon dan belukar lalu dibakar sehingga menciptakan ladang ladang kosong yang digunakan untuk lahan pertanian, ataupun dengan cara berhuma yaitu membuka perladangan dengan membersihkan hutan dan menanaminya. Hasil pertaniannya antara lain keladi, pisang, kelapa, salak, rambutan, sukun, dan duku. Untuk hewan ternaknya yaitu ayam, kerbau, sapi, kuda, dan babi.

Akibat dari tradisi baru yaitu bercocok tanam, mereka sudah memiliki tempat tinggal atau menetap (sedenter). Berupa perkampungan sederhana yang didiami secara kelompok oleh beberapa keluarga. Segala kegiatan yang mereka lakukan dilaksanakan secara gotong royong, sehingga gotong royong menjadi corak kehidupan masyarakat pada masa ini. Mereka juga mengenal istilah pembagian kerja antara wanita dan pria. Contohnya, pekerjaan berburu dilakukan oleh para pria, menangkap ikan ditempat yang dekat dengan tempat tinggal dilakukan oleh wanita dan anak anak, sedangkan menangkap ikan di laut lepas dilakukan oleh pria. Akibat dari bertambahnya jumlah penduduk mulai adanya pengaturan dan pembagian kegiatan perkampungan yang memiliki tujuan untuk mencukupi kebutuhan bersama, pemimpinnya dipilih secara musyawarah berdasarkan kondisi sosial dan fisik seseorang.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang materi zaman neolitikum pada yomemimo.com/tugas/3317672

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4