Jawaban:

Djuanda

Pembahasan:

Kabinet Djuanda, disebut juga Kabinet Karya, memerintah pada periode 9 April 1957–10 Juli 1959. Kabinet ini dinamakan atas nama Perdana Menteri Djuanda Kartawijaya, yang juga merangkap sebagai Menteri Pertahanan. Kabinet ini adalah kabinet terakhir yang memerintah di masa Demokrasi Liberal.

Karena menteri-menteri pada Kabinet Djuanda adalah kalangan ahli di bidangnya, bukan para perwakilan partai politik. Kabinet ini disebut zaken kabinet karena dipilih hanya karena keahliannya, bukan karena dukungan politik yang dimilikinya.  

Kabinet Djuanda dibentuk untuk menggantikan Kabinet Ali II, yang memerintah dari 26 Maret 1956 hingga 14 Maret 1957. Kabinet Ali II ini jatuh setelah banyaknya tekanan akibat berbagai pemberontakan di daerah, seperti pemberontakan DI/TII. Akibatnya, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo mengembalikan mandatnya ke Presiden Sukarno.

Kabinet ini dibentuk dengan para anggota dari kalangan ahli, bukan dari politisi saja. Program dari Kabinet Djuanda adalah penyatuan Irian Barat, normalisasi keadaan dan percepatan pembangunan.

Salah satu hasil dari Kabinet Djuanda adalah Deklarasi Juanda, yaitu adalah Deklarasi yang menyatakan bahwa seluruh wilayah perairan diantara wilayah pulau-pulau Indonesia menjadi wilayah kedaulatan Indonesia. Deklarasi ini dumumkan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja.

Seiring dengan perubahan sistem demokrasi di Indonesia akibat Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Presiden Sukarno mengeluarkan dekrit ini akibat kegagalan Konstituante dalam menyusun Undang-Undang Dasar yang baru untuk menggantikan UUDS 1950.

Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan ini, maka kabinet Djuanda berakhir dan digantikan oleh Kabinet Kerja