Al Mansur mengangkat wazir sebagai koordinator dari kementerian. Wazir artinya

Berikut ini adalah pertanyaan dari achmatalaudinamin2 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Al Mansur mengangkat wazir sebagai koordinator dari kementerian. Wazir artinya ....​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Setelah dilantik menjadi khalifah pada 136 H/754 M, Al-Manshur membenahi administrasi pemerintahan dan kebijakan politik.

Dia menjadikan Wazir sebagai koordinator departemen. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balk, Persia. Al-Mansur juga membentuk lembaga protokoler negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara disamping membenahi angkatan bersenjata.

Dia menunjuk Muhammad ibn Abd Al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Umayyah ditingkatkan peranannya untuk menghimpun seluruh informasi dari daerah-daerah, sehingga administrasi kenegaraan berjalan dengan lancar sekaligus menjadi pusat informasi khalifah untuk mengontrol para gubernurnya Untuk memperluas jaringan politik, Al-Mansur menaklukkan kembali daerah-daerah yang melepaskan diri, dan menertibkan keamanan di daerah perbatasan.

Di antara usaha-usaha tersebut adalah merebut benteng-benteng di Asia, kota Malatia, wilayah Cappadocia, dan Cicilia pada tahun 756-758 M. Ke utara bala tentaranya melintasi pegunungan Taurus dan mendekati selat Bosporus. Selain itu, Al-Mansur membangun hubungan diplomatik dengan wilayah-wilayah di luar jazirah Arabia. Dia membuat perjanjian damai dengan kaisar Constantine V dan mengadakan genjatan senjata antara tahun 758-765 M.

Khalifah Al-Manshur juga mengadakan penyebaran dakwah Islam ke Byzantium dan berhasil menjadikan kerajaan Bizantium membayar upeti tahunan kepada Dinasti Abbasiyah. Juga mengadakan kerjasama dengan Raja Pepin dari Prancis Saat itu, kekuasaan Bani Umayyah II di Andalusia dipimpin oleh Abdurrahman Ad-Dakhil.

Al-Mansur juga berhasil menaklukan daerah Afrika Utara itu pada tahun 144 H, meski kadang kota Kairawan silih berganti bertukar wali. Kadang di kuasai oleh bangsa Arab, di lain waktu jatuh ke tangan Barbar lagi. Baru pada tahun 155 H barulah kota itu dikuasai penuh oleh Daulat Abbasiyah. Mendirikan Kota Baghdad. Pada masa awal pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah, yakni di masa Abul Abbas As-Saffah, pusat pemerintahan Dinasti bani Abbasiyah di kota Anbar, sebuah kota kuno di Persia sebelah Timur Sungai Eufrat. Istananya diberi nama Hasyimiyah, dinisbahkan kepada sang kakek, Hasyim bin Abdi Manaf. Pada masa Al-Mansur, pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Kufah, dan mendirikan istana baru dengan nama Hasyimiyah II.

Selanjutnya, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara Al-Mansur mencari daerah strategis untuk menjadi ibu kota negara. Pilihan jatuh pada daerah yang sekarang dinamakan Baghdad, terletak di tepian sungai Tigris dan Eufrat. Sejak zaman Persia Kuno, kota ini sudah menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi para saudagar dari berbagai penjuru dunia, termasuk para pedagang dari Cina dan India. Ada juga cerita rakyat bahwa daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, Raja Persia yang termasyhur. Baghdad berarti “taman keadilan”. Taman itu lenyap bersama hancurnya kerajaan Persia dani namanya tetap menjadi kenangan rakyat. Dalam membangun kota ini, khalifah mempekerjakan ahli bangunan yang terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli pahat, dan lain-lain yang didatangkan dari Syria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang berjumlah sekitar 100.000 orang.

Kota ini berbentuk bundar. Di sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dan tinggi. Di sebelah luar dinding tembok, digali parit besar yang berfungsi sebagai saluran air sekaligus benteng. Ada empat buah pintu gerbang di seputar kota ini, disediakan untuk setiap orang yang ingin memasuki kota. Keempat pintu gerbang itu adalah Bab al-Kufah, terletak di sebelah Barat Daya, Bab al -Syam, terletak di Barat Laut, Bab al-Bashrah, di Tenggara, dan Bab al-Khurasan, di Timur Laut. Diantara masing-masing pintu gerbang ini, dibangun 28 menara sebagai tempat pengawal negara bertugas mengawasi keadaan di luar. Di atas setiap pintu gerbang dibangun tempat peristirahatan yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan menyenangkan. Di tengah-tengah kota terletak istana khalifah dengan seni arsitektur Persia. Istana ini dikenal dengan Al-Qashr al -Zahabi, berarti ‘istana emas’.

Istana ini dilengkapi dengan bangunan masjid, tempat pengawal istana, polisi, dan tempat tinggal putra-putri dan keluarga khalifah. Di sekitar istana dibangun pasar tempat perbelanjaan. Jalan raya menghubungkan empat pintu gerbang. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya, Philip K. Hitti, seorang peneliti Sejarah Arab, menyebut Baghdad sebagai kota intelektual. Menurutnya, di antara kota-kota di dunia, Baghdad merupakan profesor masyarakat Islam. Bahkan dalan cerita 1001 malam, Baghdad menjadi kota impian

MAAF JK TERLALU PANJANG

.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rehanjamet31 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 11 Jul 22