Perpaduan pada keraton yang berada di Jawa dan Sumatera adalah dari kebudayaan lokal Indonesia, kebudayan Hindu dan kebudayaan Islam.  

Pembahasan:

Seiring dengan masuknya agama Hindu dan Buddha di Indonesia, dimulai dari sekitar abad ke 4 Masehi, budaya India pun masuk ke Indonesia. Banyak pengaruh ini masih terlihat sampai hari ini.

Faktor yang mendukung diterimanya budaya India adalah asimilasi budaya tersebut dengan budaya lokal.  

Bentuk bangunan, terutama tempat ibadah agama Hindu di Indonesia dipengaruhi oleh arsitektur India. Pengaruh ini terlihat seperti pada bentuk ukiran, patung dan tata ruang.    

Pada saat Islam menyebar di Indonesia, pengaruh budaya Islam juga ikut diserap dan mempengaruhi budaya Indonesia yang sebelumnya terpengaruh budaya Hindu. Proses bergabungnya pengaruh ini disebut dengan akulturasi.

Penggabungan pengaruh ini adalah arsitektur pada Masjid Menara Kudus yang berasal dari masa Kesultanan Demak. Menara masjid ini ditandai dengan ukiran-ukiran pada bangnan batu bata merah, yang dipengaruhi arsitektur candi pada masa Majapahit yang beragama Hindu.

Sementara di bangunan utama masjid terdapat kubah, yang terinsiprasi oleh arsitektur Islam, terutama dari Iran dan India.

Contoh silang budaya Indonesia, Hindu dan Islam lain adalah Kalender atau penanggalan Jawa, yang dikembangkan di kraton Kesultanan Mataram.

Kalender ini menggabungkan sistem penanggalan Saka yang sebelumnya digunakan sejak masa Hindu dan Buddha, dengan penanggalan Hijriyah atau penanggalan Islam. Pada penanggalan ini, perhitungan bulan mengikuti sistem Hijriyah, namun perhitungan tahun meneruskan tahun Saka.

------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut:

Mengapa budaya India pada masa Hindu Budha diterima oleh masyarakat Indonesia?  

yomemimo.com/tugas/340230  

Detail Jawaban

Kode: -

Kelas: VII

Mata pelajaran: IPS/Sejarah    

Materi: Indonesia pada Masa Hindu Buddha

Kata kunci: Pengaruh Budaya Hindu dan Islam