Sebelum berdirinya Muhammadiyah, kondisi sosial, ekonomi, budaya, agama, dan politik di Indonesia pada umumnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sosial: Masyarakat Indonesia pada masa itu umumnya memiliki struktur sosial yang didasarkan pada sistem kasta atau hierarki yang kuat. Kelas sosial yang tinggi, seperti bangsawan dan priyayi, memiliki pengaruh yang besar, sedangkan rakyat jelata umumnya menghadapi kesulitan ekonomi dan keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelayanan publik.
2. Ekonomi: Ekonomi pada masa itu didominasi oleh sektor pertanian, dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai petani atau buruh tani. Sistem tanam paksa masih ada di beberapa daerah, di mana petani wajib memberikan sebagian hasil panen kepada penguasa atau tuan tanah. Perdagangan juga berkembang, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dengan bangsa Eropa.
3. Budaya: Indonesia memiliki keragaman budaya yang kaya dengan berbagai suku, bahasa, dan tradisi. Agama-agama tradisional, seperti Hindu dan Buddha, masih memiliki pengaruh kuat di beberapa wilayah, terutama di Jawa dan Bali. Namun, Islam juga sudah tersebar luas, terutama di wilayah pesisir.
4. Agama: Sebelum Muhammadiyah berdiri, Islam telah menjadi agama mayoritas di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah seperti Aceh dan Sumatera bagian utara, serta sepanjang pesisir Jawa. Namun, praktik Islam pada masa itu tidak selalu sesuai dengan ajaran aslinya, dan masih terdapat berbagai tradisi dan kepercayaan lokal yang tercampur dalam praktik keagamaan.
5. Politik: Pada masa itu, Indonesia masih dikuasai oleh kolonialisme, terutama oleh Belanda. Belanda memiliki pengaruh politik, ekonomi, dan militer yang kuat di wilayah Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia juga diperintah oleh kerajaan-kerajaan lokal yang memiliki ketergantungan terhadap Belanda.

Dalam konteks kondisi sosial, ekonomi, budaya, agama, dan politik tersebut, Muhammadiyah didirikan pada tahun 1912 sebagai organisasi keagamaan yang bertujuan untuk menyebarkan pemahaman Islam yang murni dan reformis. Muhammadiyah berusaha memperbaiki dan memperkuat ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan umat Muslim. Organisasi ini berperan penting dalam pergerakan Islam di Indonesia dan memainkan peran yang signifikan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.