Sebab proses hijrah yang dilakukan Umar bin Khattab secara terang-terangan.

Yang pada awalnya ia ingin membunuh Rasullulah. Namun, setelah diberi tahu bahwa Fatimah; adiknya, telah mengikuti jejak Rasulullah. Umar memilih untuk langkah Umar berbelok dari Darul Arkom, dia menuju rumah adiknya, Fatimah. Di rumah, Fatimah sedang berkumpul dengan suaminya Said bin Zaid dan seorang sahabat bernama Habab Ibnul Arots membaca Alquran dalam lembar suhuf.

Sesampainya di rumah Fatimah, Umar langsung bertanya tentang kebenaran itu, dan dibenarkan lah pertanyaan itu. Mendengar itu Umar pun geram dan menampar Fatimah. Said yang adalah suami Fatimah hendak menolong, tetapi Umar lebih dulu menginjak dada Said.

Fatimah pun marah pada Umar. Saat itu, Umar melihat Fatimah menyembunyikan sesuatu. Umar pun bertanya apa yang disembunyikan oleh adiknya itu. Fatimah menjawab bahwa itu adalah suhuf Al-Qur'an.

Umar penasaran bagaimana suhuf itu dan meminta Fatimah untuk memberikan suhuf itu padanya. Namun, Fatimah tidak mau memberikannya pada Umar karena ia merasa Umar saat itu sedang tidak bersih, jadi ia menyuruh Umar untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Dan diturutilah permintaan itu.

Usai membersihkan diri, Umar membaca suhuf tersebut ayat satu dan dua dari Surah Thaha. Setelah itu membaca Ayat 14 & 16. Usai membaca ayat tersebut, jiwa Umar bergetar. Dalam hatinya, kalimat tersebut pasti bukan dari manusia.

Setelah melihat dan membaca suhuf Al-Quran itu, Umar bin Khattab pun bergegas menuju Darul Arkom untuk menemui Rasulullah SAW.

Sesampainya disana, Umar bin Khattab tanpa segan menyatakan keislamannya. Umar bersyahadat, "Asyhadu an-laa ilaaha illallaah Wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah."

Sahabat pun bertakbir. Allahu Akbar. Allahu Akbar.