Jawaban:

Muawiyah bin Abi Sufyan, yang merupakan gubernur Syria pada masa Kekhalifahan Umayyah, memperkenalkan sistem kerajaan monarki setelah kematian Khalifah Ali bin Abi Talib dan berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusannya untuk menerapkan sistem kerajaan monarki:

1. Konsolidasi kekuasaan: Muawiyah ingin memperkokoh dan mempertahankan kekuasaannya serta memperluas pengaruh dinasti Umayyah. Dengan menerapkan sistem kerajaan monarki, ia bisa memastikan bahwa kekuasaan dan otoritas akan tetap berada di tangan keluarganya.

2. Pengaruh budaya dan tradisi sebelumnya: Sebelumnya, sistem kerajaan monarki telah ada dalam beberapa kerajaan di wilayah Arab sebelum penyebaran Islam. Muawiyah mungkin terpengaruh oleh sistem ini dan melihatnya sebagai cara yang efektif untuk mempertahankan stabilitas dan kekuasaan.

3. Kepemimpinan yang stabil: Dalam sistem kerajaan monarki, kekuasaan secara turun-temurun diteruskan dari satu penguasa ke penguasa berikutnya dalam keluarga kerajaan. Hal ini dapat menyediakan stabilitas dan kontinuitas kepemimpinan yang dianggap penting untuk mempertahankan kekuasaan dan menghindari pertikaian suksesi yang mungkin terjadi dalam sistem khilafah.

Meskipun Muawiyah memperkenalkan sistem kerajaan monarki, ini memicu perpecahan dan ketegangan dalam umat Islam karena bertentangan dengan prinsip-prinsip khilafah yang berdasarkan kepemimpinan yang berlandaskan pada kesepakatan dan konsensus. Sistem ini berlanjut dengan berdirinya Dinasti Umayyah yang memerintah sebagai penguasa-penguasa monarki di kekhalifahan.

maaf kalau salah