Jawaban:

Ibadah dalam Perjanjian Lama dimulai sejak zaman Kain dan Habel, di mana Kain membawa persembahan yang tidak diterima oleh Tuhan, sementara Habel membawa persembahan yang diterima oleh Tuhan.

Pada zaman Nuh, setelah air bah, Nuh membangun mezbah dan mempersembahkan kurban bakaran kepada Tuhan.

Abraham, nenek moyang orang Israel, juga melakukan ibadah dengan mempersembahkan kurban bakaran dan membangun mezbah.

Di bawah pimpinan Musa, ibadah yang dilakukan oleh orang Israel lebih teratur dan formal dengan adanya tabernakel atau kemah suci, yang merupakan tempat kudus bagi Tuhan. Di dalam tabernakel, terdapat mezbah, kandil, dan tempat penyimpanan tabut perjanjian.

Ibadah dalam Perjanjian Lama juga dilakukan melalui upacara keagamaan seperti Paskah, Pentakosta, Hari Pendamaian, dan Hari Raya Pondok Daun.

Pada masa pemerintahan Raja Salomo, Bait Suci didirikan sebagai tempat suci yang permanen dan menggantikan tabernakel. Bait Suci memiliki dua bagian, yaitu Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus.

Selama perkembangan Ibadah dalam Perjanjian Lama, Tuhan juga memberikan peraturan-peraturan mengenai cara ibadah yang benar dan tata cara pengampunan dosa, seperti pemberian korban penghapus dosa.

Penjelasan: