Pada masa ini, terjadi banyak perkembangan di bidang pertanian, termasuk dalam hal teknologi, sistem kepemilikan tanah, dan pengelolaan sumber daya alam.

Pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, terjadi perkembangan dalam teknologi pertanian, seperti penggunaan alat-alat pertanian yang lebih canggih, sistem irigasi yang lebih baik, dan penggunaan pupuk. Penggunaan alat-alat pertanian yang lebih canggih membantu para petani dalam meningkatkan produksi pertanian, sedangkan sistem irigasi yang lebih baik membantu menjaga kelembaban tanah dan meningkatkan kualitas tanah. Penggunaan pupuk juga membantu meningkatkan produksi pertanian dengan memperbaiki kualitas tanah.

Selain itu, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, terjadi perubahan dalam sistem kepemilikan tanah. Sebelumnya, tanah dianggap sebagai milik negara, dan para petani hanya mendapatkan hak menggunakan tanah. Namun, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, sistem kepemilikan tanah mulai berubah, dengan tanah yang mulai dianggap sebagai milik individu. Hal ini membantu meningkatkan motivasi para petani dalam mengelola tanah dan meningkatkan produksi pertanian.

Pemerintah Dinasti Abbasiyah juga memperhatikan pentingnya pengelolaan sumber daya alam dalam pertanian. Mereka memperkenalkan sistem pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, yang membantu meningkatkan produksi pertanian dan mengurangi kerusakan lingkungan.

Dengan perkembangan-perkembangan tersebut, pertanian pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah mengalami kemajuan yang signifikan. Perkembangan ini membantu meningkatkan produksi pertanian, meningkatkan kualitas tanah, dan meningkatkan perekonomian negara.