Jawaban:

Aqabah I, yang terjadi pada tahun ke-12 Hijriah. Saat itu, Nabi Muhammad saw dan beberapa pengikutnya bertemu dengan sekelompok besar orang dari Yathrib (kemudian dikenal sebagai Madinah) yang terdiri dari 73 laki-laki dan dua wanita. Mereka datang untuk bertemu dengan Nabi Muhammad saw dan mendengarkan ajarannya.

Pada pertemuan tersebut, Nabi Muhammad saw membacakan kepada mereka ayat-ayat Al-Quran dan menjelaskan ajarannya. Setelah itu, mereka berdiskusi dan meminta Nabi Muhammad saw untuk bersedia hijrah ke Yathrib dan menjadi pemimpin di sana. Nabi Muhammad saw setuju dan meminta mereka untuk mempersiapkan diri untuk kepindahan itu.

Pada akhir pertemuan, Nabi Muhammad saw dan penduduk Yathrib membuat perjanjian yang dikenal sebagai Baiat Aqabah I. Dalam perjanjian ini, penduduk Yathrib berjanji untuk melindungi Nabi Muhammad saw dan pengikutnya serta menjamin keselamatan mereka jika pindah ke Yathrib. Mereka juga berjanji untuk tidak memusuhi Nabi Muhammad saw atau membantu musuhnya. Dalam pertemuan tersebut, Nabi Muhammad saw juga menunjuk dua orang pemimpin dari Yathrib, yakni Sa'd bin Mu'adz dan Usaid bin Hudair, untuk membantu dalam kepemimpinan di Yathrib.

Perjanjian ini menjadi titik balik penting dalam sejarah Islam, karena memungkinkan Nabi Muhammad saw untuk pindah ke Yathrib, yang kemudian menjadi Madinah, dan memulai pembentukan umat Islam yang lebih besar di sana. Perjanjian ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara umat Islam dalam mempertahankan agama dan menegakkan keadilan.

Penjelasan: