Jawaban:

Pernyataan tersebut mengacu pada fakta bahwa dalam sejarah politik Indonesia, pemilihan umum pasca reformasi memiliki kesamaan dengan pemilihan umum pertama yang diadakan di Indonesia pada tahun 1955. Baik pemilu pasca reformasi maupun pemilu 1955 memiliki beberapa kesamaan, di antaranya:

1. Kedua pemilu diadakan setelah Indonesia mengalami masa transisi politik yang cukup panjang. Setelah kemerdekaan pada tahun 1945, Indonesia mengalami beberapa perubahan sistem pemerintahan dan terjadinya beberapa pemberontakan, seperti pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta. Demikian pula pasca reformasi, Indonesia mengalami masa transisi politik yang cukup panjang setelah jatuhnya Soeharto dari kekuasaan pada tahun 1998.

2. Kedua pemilu memiliki banyak partai politik yang ikut serta. Pada pemilu 1955, terdapat lebih dari 50 partai politik yang ikut serta, sedangkan pada pemilu pasca reformasi terdapat lebih dari 30 partai politik yang ikut serta.

3. Kedua pemilu diwarnai oleh adanya kampanye hitam dan politik uang. Praktik politik uang dan kampanye hitam terjadi pada kedua pemilu tersebut.

4. Kedua pemilu menghasilkan pemenang yang cukup mengejutkan. Pada pemilu 1955, Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi partai dengan suara terbanyak, sedangkan pada pemilu pasca reformasi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai dengan suara terbanyak.