Jawaban:

Dalam kritikannya, Ernest Douwes Dekker menyampaikan bahwa Politik Etis tidak mengakui hak orang-orang campuran (Indo) sebagai warga negara yang setara dengan orang Belanda. Hal ini terlihat dari ketidaksetaraan hak dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan politik antara orang-orang Indo dan orang Belanda.

Ernest Douwes Dekker juga menegaskan bahwa Politik Etis hanya bertujuan untuk memperbaiki citra kolonialisme Belanda di mata dunia internasional, namun tidak benar-benar memberikan keadilan dan kesetaraan bagi seluruh penduduk Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya, Politik Etis hanyalah upaya kosmetik dari pemerintah kolonial Belanda yang tidak benar-benar mengubah kedudukan dan kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan.