Jawaban:

Penjelasan:

Penilaian saya tentang organisasi pergerakan di Indonesia pada masa pendudukan Jepang tergantung pada strategi yang dipilih oleh organisasi tersebut.

Model strategi kooperatif dengan Jepang: Bagi saya, organisasi pergerakan yang memilih strategi kooperatif dengan Jepang pada masa pendudukan Jepang memiliki beberapa kelemahan. Pertama, dengan bersikap kooperatif dengan Jepang, organisasi tersebut mungkin terlihat sebagai pihak yang tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia dan tidak memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia. Kedua, dengan bersikap kooperatif dengan Jepang, organisasi tersebut mungkin tidak mampu mengambil keuntungan dari situasi yang ada untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.

Model strategi nonkooperatif atau gerakan bawah tanah: Di sisi lain, organisasi pergerakan yang memilih strategi nonkooperatif atau gerakan bawah tanah pada masa pendudukan Jepang memiliki beberapa kelebihan. Pertama, dengan bersikap nonkooperatif atau bersikap sebagai gerakan bawah tanah, organisasi tersebut dapat lebih fokus dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tanpa terbebani oleh tuntutan-tuntutan dari pihak penduduk Jepang. Kedua, dengan bersikap nonkooperatif atau bersikap sebagai gerakan bawah tanah, organisasi tersebut mungkin lebih mudah untuk mengambil keuntungan dari situasi yang ada untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia.

Namun, model strategi nonkooperatif atau gerakan bawah tanah juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, dengan bersikap nonkooperatif atau bersikap sebagai gerakan bawah tanah, organisasi tersebut mungkin terlibat dalam kekerasan dan konflik yang dapat merugikan rakyat Indonesia. Kedua, dengan bersikap nonkooperatif atau bersikap sebagai gerakan bawah tanah, organisasi tersebut mungkin kurang efektif dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia karena tidak memiliki kekuatan dan pengaruh yang cukup besar.