jelaskan bahwa konflik keagamaan yg menyebabkan kemunduran periode Abbasiyah! tolong

Berikut ini adalah pertanyaan dari auliashinta633 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Jelaskan bahwa konflik keagamaan yg menyebabkan kemunduran periode Abbasiyah!tolong di jwb bestt​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Penjelasan:

Penjelasan:

Faktor-faktor Penyebab Kemunduran Abbasiyyah

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB

KEMUNDURAN ABBASIYYAH

-Patut dicatat kemunduran Abbasiyyah tidak berarti berakhirnya kemakmuran; kehidupan intelektual terus berkembang, perekonomian masyarakat tetap membaik; maka kemunduran itu hanya berarti: transformasi sifat kerajaan dan kegagalan mempersatukan kemaharajaan yang luas ke dalam suatu kesatuan politis.

-Faktor-faktor di sini adalah yang secara jelas menyebabkan keruntuhan Dinasti Abbasiyyah. Mungkin ada pula faktor yang lain, karenanya, sayangnya, subjek ini, masih diteliti secara belum lengkap.

1.Luasnya wilayah yang harus dikendalikan.

-Lambatnya komunikasi [tentu saja, antisipasi dan solusi menyertai], meskipun dapat diatasi, oleh karena itu yang paling mendesak adalah

-suatu tingkat tertentu saling percaya antara: penguasa-penguasa utama dan para pelaksana pemerintahan. Mis.

-Syari’ah tidak pernah diterapkan dalam hubungan antara para menteri dan pejabat tinggi satu sama lain dan kepada khalifah.

Imbalan jabatan amat besar, tetapi kesempatan menikmati di masa tua sangat kecil; hukuman mati, penyiksaan, adalah perlakuan biasa terhadap wazir yang diberhentikan; pemenjaraan dan penyitaan harta adalah praktik normal.

-Akibatnya, setiap orang akan berusaha mencari keuntungannya sendiri dengan merugikan yang lain;

-Lalu, makin sulit bagi khalifah untuk memperoleh orang-orang yang akan ditunjuk sebagai gubernur propinsi yang bisa dipercaya untuk mengirim ke Baghdad surplus pajak.

2.Meningkatnya ketergantungan pada tentara bayaran dan, bisa jadi, berkaitan dengan perkembangan teknologi militer.

Berbagai faktor yang telah menyokong tegaknya imperium Abbasiyah, yakni kalangan elite imperium dan bentuk-bentuk kulturnya, sekaligus juga menyokong kehancuran dan transformasi imperium tersebut. Bahkan kemerosotan Abbasiyah telah berlangsung disaat berlangsung konsolidasi. Ketika rezim ini sedang memperkuat militernya dan institusi pemerintahan, dan sedang mendorong sebuah kemajuan ekonomi dan kultur, terjadi beberapa peristiwa yang pada akhirnya mengharubirukan nasib imperium Abbasiyah.

Semenjak awal pemerintahan Harun al-Rasyid (786-809) problem suksesi menjadi sangat kritis. Harun telah mewasiatkan tahta kekhalifahan kepada putra mertuanya, al-Amin, dan kepada putranya yang lebih muda yang bernama al-Makmun, seorang gubernur Khurasan dan orang yang berhak menjabat tahta khilafah sepeninggal kakaknya. Setelah kematian Harun, al-Amin berusaha mengkhianati hak adiknya dan menunjuk anak laki-lakinya sebagai penggantinya kelak. Akibatnya pecahlah perang sipil. Al-amin didukung oleh militer Abbasiyah di Baghdad, sementara al-Makmun harus berjuang untuk memerdekakan Khurasan dalam rangka untuk mendapatkan dukungan dari pasukan perang Khurasan. Al-makmun berhasil mengalahkan saudara tuanya, al-Amin , dan mengklaim khilafah pada tahun 813. Namun peperangan sengit tersebut tidak hanya melemahkan kekuatan militer Abbasiyah melainkan juga melemahkan warga iraq dan sejumlah propinsi lainnya.

Al-Makmun berusaha menghadapi musuh-musuhnya dan sejumlah warga yang tidak mau berdamai dengan sebuah kebijakan ganda. Satu sisi kebijakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan legitimasi kekhilafan dengan menguasai seluruh urusan keagamaan. Kebijakan ini, sebagaimana yang telah kita lihat, tidak membawa hasil dan gagal. Kebijakan ini justru menghilangkan dukungan masyarakat umum terhadap sang khalifah.Al-Makmun juga mengambil sebuah kebijakan politik, untuk menguasai kekhilafahan secara mutlak, al-Makmun menggantungkan dukungan seorang panglima khurasan, yang bernama Thahir, yang diberikan imbalan sebagai gubernur khurasan (820-822) dan menjadi jenderal militer Abbasiyah diseluruh imperium dan disertai janji bahwa jabatan-jabatan tersebut dapat diwariskan kepada keturunannya, selain mendatangkan manfaat yang bersifat sementara konsesi atas sebuah jabatan gubernur yang dapat diwariskan yang tujuan Abbasiyah untuk menyatukan sebuah wilayah propinsi besar menjadi sebuah system pemerintahan politik yang memusat ditangan pemerintahan pusat. Upaya untuk menyatukan kalangan elit dibawah arahan khalifah tidak akan terwujud dan sebagai gantinya imperium dikuasai oleh sebuah persekutuan khalifah dengan kuasa gubernuran besar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh raisyaseptianisita dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 03 Dec 22