Proses ekspor pala dan cengkeh serta kayu cendana dari wilayah Indonesia timur dimulai dengan pengumpulan bahan oleh petani atau pemilik kebun di wilayah tersebut. Pada tahap ini, pala dan cengkeh biasanya dipanen secara manual dan dikumpulkan dalam jumlah yang cukup besar. Sementara itu, kayu cendana dipotong dari pohon dan dibiarkan kering selama beberapa waktu untuk meningkatkan kualitasnya.

Setelah bahan-bahan dikumpulkan, mereka kemudian diolah untuk meningkatkan kualitasnya. Pala dan cengkeh biasanya dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar matahari atau di oven khusus untuk mengurangi kadar air dan meningkatkan kualitas rempah. Selanjutnya, rempah-rempah ini dibersihkan dan dikelompokkan sesuai dengan ukurannya.

Sementara itu, kayu cendana dibersihkan dari kotoran dan serat-serat halus dan dipotong sesuai dengan ukurannya. Kayu cendana juga diwarnai dengan zat pewarna alami untuk meningkatkan nilai jualnya. Setelah itu, kayu cendana kering dijemur dalam ruangan yang terkena sinar matahari selama beberapa minggu untuk meningkatkan kualitas aromanya.

Setelah bahan-bahan diolah, mereka kemudian dikemas dalam kantong-kantong atau kotak-kotak khusus untuk melindungi mereka selama proses pengangkutan dan pengiriman. Kemudian, rempah-rempah dan kayu cendana ini dikirim ke pelabuhan di wilayah Indonesia timur untuk diangkut ke pelabuhan-pelabuhan di seluruh dunia.

Pada tahap terakhir, bahan-bahan diproses oleh pihak ekspor untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang berlaku di negara tujuan mereka. Setelah lulus dari pemeriksaan kualitas, barang-barang ini disimpan di gudang untuk menunggu pengiriman dan penjualan. Barang-barang ini biasanya dijual ke prosesor makanan, produsen parfum, dan produsen obat-obatan, serta konsumen biasa di seluruh dunia.