Jawaban:

Pada masa pemerintahan Daulah Umayyah, kaum non-Muslim yang tinggal dalam pemerintahan Islam dinamakan "dhimmi". Istilah "dhimmi" merujuk pada orang-orang non-Muslim yang hidup di bawah perlindungan negara Islam dengan membayar pajak khusus yang disebut "jizyah". Dhimmi memiliki hak-hak tertentu dan wajib mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Islam. Meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam beberapa aspek, seperti larangan memegang jabatan politik tertinggi, mereka diberikan perlindungan terhadap kekerasan dan kebebasan beragama dalam kehidupan sehari-hari.