Berikut ini adalah pertanyaan dari Chalystafhtm5455 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Dengan Brexit sepertinya kebencian antara Inggris dan Prancis tidak pernah berakhir. Kadang berteman, tapi juga sering bermusuhan, Prancis dan Inggris seringkali menorehkan cerita bersama-sama dalam sejarah kemanusiaan. Kerumitan sejarah antara keduanya bisa kita kagumi lewat kain permadani yang berusia hampir seribu tahun yang konon ditenun oleh ratu Mathilde, permaisuri raja William Sang Penakluk.
Selain karena perbedaan agama, peperangan antara Prancis dan Inggris adalah cerita lama yang dimulai dengan penaklukan Inggris oleh William Sang Penakluk yang berasal dari Normandia Prancis tahun 1066. William merasa bahwa dia berhak atas tahta Inggris karena telah mendapat wasiat dari raja Edward, dia juga menyatakan telah mendapat restu dari Harold Godwinson (calon pemegang tahta lain) untuk mengklaim kerajaan Inggris. Namun ketika Edward meninggal, Haroldlah yang menaiki tahta Inggris, sehingga membuat William marah dan menurunkan pasukannya di Suss3x. Dalam pertempuran Hastings, William membasmi Harold bersama pasukannya, dan menjadikan Inggris sebagai bagian dari Normandia. Tentu saja orang Inggris sangat dendam dengan peristiwa ini. Tapi ini hanya awalnya saja…
Dibalik peperangan yang berkelanjutan ada alasan yang lebih mendalam, yaitu kompetisi antar dinasti raja yang memiliki ikatan darah yang sangat erat. William Plantagenet Sang Penakluk yang berkuasa di Inggris adalah penguasa Normandia, Prancis. Dan Normandia adalah kerajaan vassal Prancis. Ketika William menaklukkan Inggris, wilayah yang dikuasainya menjadi lebih luas daripada wilayah kerajaan Prancis. Pengaruh William yang semakin besar membuat raja Prancis was-was, namun situasi masih terkendali. Tapi itu sebelum kedatangan tokoh utama pemicu perang pertama antar kedua negara. Seorang perempuan romantis tapi mempunyai wilayah kekuasaan yang sangat luas yang bernama Alienor dari Aquitaine, provinsi terbesar dan terkaya Prancis saat itu.
Suami pertama Alienor adalah raja Prancis Louis VII, singkat cerita konon karena Alienor berselingkuh maka raja membatalkan pernikahan mereka. 8 minggu setelah hubungannya berakhir, Alienor menikahi Henri Plantagenet, raja Inggris. Sehingga Alienor menjadi satu-satunya perempuan yang menjadi ratu di 2 kerajaan yang berbeda. Dengan menikahi Henri II, otomatis wilayah Aquitaine bergabung dengan Inggris. Seperempat luas Prancis menciut setelah kepergian Alienor. Situasi diperpanas oleh siasat licik penguasa Aquitaine yang kadang memihak Prancis tapi bisa juga memihak Inggris jika tidak senang dengan politik raja. Reaksi Prancis saat itu adalah menyerang Normandia dan akhirnya menang sehingga Inggris murka.
Dan untuk memperkeruh keadaan, Philippe IV le Bel memiliki ide untuk menikahkan putrinya Isabelle ke Edouard II dari Inggris. Dari pernikahan ini lahir calon Edward III, yang naik tahta pada 1327. Setelah itu, merasa bahwa Ibunya berhak menjadi pewaris Prancis maka dia mengklaim tahta Prancis juga. Maka dimulailah Perang Seratus Tahun, contoh lain dari kompleksitas leluhur dari ketegangan Perancis-Inggris.
Persaingan antara Inggris dan Prancis terus berlanjut hingga sekarang. Prancis yang terlalu mendominasi politik Eropa membuat Inggris tidak tahan lagi menjadi anggota Uni Eropa. Dalam sebagian besar konflik, bukan kedua negara yang bertempur, tetapi koalisi, Inggris selalu berhasil menempatkan dirinya dalam aliansi yang berlawanan dengan Perancis. Namun, perselisihan yang tak henti-hentinya, dinasti, teritorial, komersial, bahkan religius ini, pada kenyataannya menutupi kedekatan yang sangat erat antara kedua bangsa.
sc. google
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh awzucensiee dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 05 Mar 23