Clan apa saja yg ada di Indonesia beserta kan dg

Berikut ini adalah pertanyaan dari auliandini7347 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Clan apa saja yg ada di Indonesia beserta kan dg asal/nama daerah dari clan/marga tsb

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Marga

Marga atau nama keluarga adalah nama pertanda dari keluarga mana seorang berasal. Marga lazim telah tersedia di banyak adat istiadat di dunia. Nama marga dalam adat istiadat Barat dan adat istiadat yang terpengaruh oleh adat istiadat Barat umumnya terletak di belakangan, sehingga sering disebut dengan nama belakangan. Kebalikannya, adat istiadat Tionghoa dan Asia Timur lainnya menaruh nama marga di depan. Telah tersedia juga adat istiadat yang dahulunya tidak menggunakan marga, misalnya suku Jawa di Indonesia, walapun kini sudah telah tersedia yang mengadopsi nama dalam keluarganya. Dalam sistematika biologis, marga dipergunakan bergantian untuk takson 'genus'.

Daftar pokok

1 Marga dalam Suku Batak

2 Etimologi Marga

3 Referensi

4 Lihat juga

Marga dalam Suku Batak

Marga diproduksi menjadi identitas dalam masyarakat dan adat. Marga diturunkan dari ayah untuk anak-anaknya (patriarchal).[1] Marga turun-temurun dari /jika Batak maka oppu/kakek untuk ama/bapak, untuk anak, untuk pahompu/cucu, untuk nini/cicit dan seterusnya.[1]. Marga semakin sering dipergunakan daripada nama, kebanyakan nama disingkat saja, contoh: Hamonangan Marbun semakin sering diproduksi menjadi H. Marbun.[2]

Sahabat semarga (satu marga) di sebut “dongan tubu/golongan-golongan seperut” atau satu keturunan, yang ikatan persekutuanya secara terus menyatukan diri dalam komunitas marganya, [3]. Contoh: persekutuan marga Marbun, persekutuan marga Sihite Se-Jabodetabek dan lain-lain.[2] Menurut adat orang batak setiap orang harus mengenal silsilah/tarombo marganya sendiri (marga dan nomor urut dari silsilah marga tersebut), selain itu dia juga harus mempelajari silsilah marga istrinya.[2]. Karena prinsipnya semua orang yang semarga dengan istrinya adalah hula-hula/semarga dengan istri, agar dia kenal dan memahami di mana kedudukanya.[4] Adalah hal yang memalukan bila menyalahi ketetapan adat, seperti memerintah hula-hula mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan boru (ibu)-nya.[4].

Etimologi Marga

Secara etimologi, kata marga ini diyakini berasal dari cakap(bahasa) Karo, yang dimana awal mulanya berbunyi merga dari akar kata meherga dan mehaga(bunyi r setara dengan h atau r=h) yang berfaedah berharga dan agung dalam guna berkuasa. Berharga, karena mereka dipandang untuk turunan dari individu ataupun kelompon yang terpandang dan berkuasa, sehingga dinamai Si Merga ataupun Si Meherga ataupun Si Mehaga.

Me = sangat, semakin, ataupun unggul.

Contoh:

1. me-haga : sangat agung, sangat berhaga, sangat elegan, terhormat, berkuasa dan lain-lain

2. me-rupa : sangat cantik, memiliki rupa/paras yang lebih/paling.

3. me-jile : sangat cantik.

4. me-lumat : sangat kecil

5. me-karo : sangat kekaro-karoan

5. ,dll.

Penjelasan:

Dalam turi-turin(tradisi) Karo dituturkan, Karo adalah suku asli yang mendiami wilayah yang mencakup seluruh bekas kawasan Kresidenan Sumatera Timur, dataran Tinggi Karo, sebagian wilayah Dairi, serta beberapa wilayah di Aceh Tenggara yang diyakini ber-nenek moyangkan Aroe(Karo). Keturunan dari nenek moyang Karo inilah yang kemudian diproduksi menjadi Sibayak(raja, penguasa, si kaya, bangsawan, gelar bangsawan Karo, mungkin sama halnya denganborjuis di Perancis) di wilayah-wilayah Karo yang disebut Taneh Karo Simalem, yang didalam adat masyarakat Karo dipanggil dengan sebutan Si Meherga ataupun, Si Mehaga (sama halnya dalam penuturan bahasa Indonesia untuk menunjuk penguasa, yakni Yang Agung), yang kemudian diproduksi menjadi Si Merga dari asal kata “me[-h-]erga” ataupun “mehaga” yang berfaedah berharga, agung, agung, berkuasa, dlsb. Kemudian masih dalam tradisi yang sama, Si Merga ini kemudian memiliki lima orang anak, yanki Karo-karo, Ginting, Tarigan, Sembiring, dan Peranginangin. Kemudian kelima anak Si Merga ini dipanggil dengan sebutan Merga Silima(kelima merga/marga). Dan, itulah diyakini awal terbentuknya marga, ataupun diyakini embrio dari seluruh marga.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ifanzakaria80 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 08 May 23