Berikut ini adalah pertanyaan dari ertinaizma9373 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Pendiri IPNU:
1 .Tholhah Mansur
2. M. Said Budairy
3. Mustahal Ahmad
4. Sofwan Kholil
5. Abdul Aziz
6. Abdul Ghoni
7. Abdul Hadi
Jasa-jasanya:
1. Tholhah Mansur
Profesi Utama K. H. Muhammad Tholhah Mansur adalah sebagai pendidik sekaligus juru dakwah dan penulis. Sewaktu masih kuliah tingkat doktoral, beliau menjadi asisten dosen di IAIN Sunan Kalijaga (Sekarang UIN Sunan Kalijaga). Setelah lulus beliau masih tetap mengajar di IAIN, kemudian juga di beberapa perguruan tinggi lainnya seperti IKIP Yogyakarta (sekarang UNY), Akademi Militer di Magelang, IAIN Sunan Ampel Surabaya, Akademi Administrasi Negara, Universitas Hasyim Asy’ari Jombang, Universitas Nahdlatul Ulama Solo dan lain-lain. Guru Besar Hukum ini pernah memegang jabatan di beberapa perguruan tinggi , diantaranya Pembantu Rektor IAIN Sunan Kalijaga, kemudian Dekan Fakultas Ushuluddin, Direktur Akademi Administrasi Niaga Negeri di Yogyakarta (1965-1967), Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (1970-1983) merangkap Rektor Institut Agama Islam Imam Puro, Purworejo (1975-1983) dan Dekan Fakultas Hukum Islam UNU (Universitas Nahdlatul Ulama) Surakarta. Dan juga pernah menjadi anggota badan Wakaf IAIN Sunan Kalijaga dan Badan Penyantun Taman Siswa Yogyakarta. Ulama sekaligus guru besar ini wafat pada hari senin 20 Oktober 1986 dan makamkan di kompleks makam Dongkelan Yogyakarta.
2. M. Said Budairy
Pasca Muktamar Situbondo, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menerbitkan Warta Nahdlatul Ulama, tabloid bulanan di Jakarta. Warta NU terbit pertama kali pada September 1985, delapan bulan setelah Muktamar Situbondo. Said duduk sebagai Pemimpin Umum. Di Majelis Ulama lndonesia memangku ketua Komisi lnformasi dan Komunikasi, yang baru dibentuk dalam Musyawarah Nasional MUI ke-7 di Jakarta pada 2005. Dia yang mengusulkan komisi baru ini. Perannya, memantau program-program di televisi. Pada 1999, usai perubahan politik mengubah struktur pemerintahan Orde Baru, Budairy menjadi anggota Lembaga Sensor Film. Maret 2001 hingga Maret 2003, dia juga diminta sebagai ombudsman majalah Pantau.
3. Mustahal Ahmad
Kiai Mustahal merupakan putra Kiai Masyhud, seorang kiai besar yang dikenal khususnya sebagai ahli ilmu nahwu. Kiai Masyhud juga dikenal sebagai tokoh pendiri NU Surakarta, yang kemudian mewariskan perjuangannya di NU kepada anak cucunya, termasuk di antaranya Kiai Mustahal dan kakaknya Nyai Mahmudah Mawardi yang pernah menjadi Ketua PP Muslimat NU.
Semasa hidup, selain aktif di organisasi, Kiai Mustahal juga pernah menjadi anggota DPRD Jawa Tengah di era tahun 1970-an.
“Kiai Mustahal adalah orang yang sangat gigih, komunikatif, dan dekat dengan masyarakat,” kata Ulfah Ariyani di tengah perbincangan bersama Pelajar NU Solo.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kota Surakarta Ashil Musthofa Ghufron mengatakan, kegiatan sowan kali ini diadakan dalam rangka memperingati Harlah IPNU ke-68 dan IPPNU ke-67.
4. Sofwan Kholil
Pada tahun 1954, KH. Sofwan Kholil ikut aktif sebagai pelopor berdirinya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), dan beliau juga ditunjuk sebagai tenaga pengajar dan administrasi di Madrasah Muallimat Yogyakarta.
Pada tahun 1959, ia diamanahi sebagai ketua Gerakan Pemuda Anshor, Bantul, Yogyakarta dan pada tahun 1962, ia menjabat di DPR RI Pusat mewakili Wilayah Yogyakarta.
5. Abdul Aziz
-
6. Abdul Ghoni
-
7. Abdul Hadi
-
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Kanjutpesatir dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 24 May 23